Saat perjalanan memasuki atmosfer Bumi ini, meteor akan berjatuhan dan bergesekan dengan partikel udara hingga menciptakan panas.
Hal ini akan membuat meteor yang masuk atmosfer semakin terkikis, sehingga menghasilkan garis-garis cahaya terang di langit.
Debu dan partikel meteoroid yang terus-menerus menghujani Bumi dari segala arah terkadang menghasilkan meteor soliter.
Hujan meteor ini bisa terjadi sepanjang tahun. Selain itu, nama fenomena ini akan diambil dari asal partikel meteorid.
Disebutkan bahwa hujan meteor ini ternyata bisa terjadi dan disaksikan sebanyak 30 kali di setiap tahunnya. Banyak juga, ya!
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarid
Mulai tanggal 18 April sampai 28 Mei mendatang ada hujan meteor yang aktif, yakni hujan meteor Eta Aquarid.
Meski aktif, kita tak bisa melihatnya. Kita akan bisa melihat hujan meteor ini ketika sampai pada puncaknya tanggal 5-6 Mei.
Menurut LAPAN, hujan meteor Eta Aquarid ini berasal dari komet 1P/Halley yang mengorbit Matahari dengan periode 76 tahun.
Nantinya, puncak hujan meteor Eta Aquarid dapat disaksikan di arah timur dan akan memudar seiring terbitnya Matahari.
Kali ini, kita akan mendapatkan kesempatan untuk melihat 40 meteor atau bintang jatuh setiap jamnya, teman-teman.
Baca Juga: Hujan Meteor Lyrid Mulai Bisa Diamati Besok Malam, Jangan Sampai Terlewat