Bobo.id - Pemandangan langit malam selalu indah dan menarik untuk dipandangi. Apakah kamu sering mengamati langit malam?
Jika iya, tentu teman-teman sudah tidak asing lagi dengan fenomena langit yang banyak disebut sebagai bintang jatuh.
Ternyata fenomena yang kita lihat sebagai bintang jatuh, ternyata bukan benar-benar bintang, melainkan meteor.
Meteor adalah benda angkasa yang meluncur di angkasa luar, masuk ke dalam atmosfer dan menyala karena gesekan udara.
Diketahui, ada jutaan meteor di langit. Ketika mereka berpindah tempat, mereka akan meninggalkan lintasan cahaya di angkasa.
Menariknya, kita bisa melihat meteor itu dari Bumi tanpa alat bantu apa pun karena cahaya yang terpancar sangat terang.
Fenomena berpindahnya meteor di langit itu dinamakan sebagai hujan meteor. Apa itu? Simak informasinya berikut ini, yuk!
Apa Itu Hujan Meteor?
Meskipun sering disebut sebagai fenomena bintang jatuh, meteor sebenarnya berbeda dengan bintang, teman-teman.
Bintang adalah bola gas raksasa dan letaknya jauh dari Bumi. Oleh karena itu, titik cahaya bintang di langit terlihat sangat kecil.
Dilansir dari space.com, fenomena hujan meteor adalah remahan debu dari asteroid yang memasuki atmosfer Bumi.
Baca Juga: 5 Fenomena Langit yang Indah, Ada Pelangi Api hingga Hujan Meteor
Saat perjalanan memasuki atmosfer Bumi ini, meteor akan berjatuhan dan bergesekan dengan partikel udara hingga menciptakan panas.
Hal ini akan membuat meteor yang masuk atmosfer semakin terkikis, sehingga menghasilkan garis-garis cahaya terang di langit.
Debu dan partikel meteoroid yang terus-menerus menghujani Bumi dari segala arah terkadang menghasilkan meteor soliter.
Hujan meteor ini bisa terjadi sepanjang tahun. Selain itu, nama fenomena ini akan diambil dari asal partikel meteorid.
Disebutkan bahwa hujan meteor ini ternyata bisa terjadi dan disaksikan sebanyak 30 kali di setiap tahunnya. Banyak juga, ya!
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarid
Mulai tanggal 18 April sampai 28 Mei mendatang ada hujan meteor yang aktif, yakni hujan meteor Eta Aquarid.
Meski aktif, kita tak bisa melihatnya. Kita akan bisa melihat hujan meteor ini ketika sampai pada puncaknya tanggal 5-6 Mei.
Menurut LAPAN, hujan meteor Eta Aquarid ini berasal dari komet 1P/Halley yang mengorbit Matahari dengan periode 76 tahun.
Nantinya, puncak hujan meteor Eta Aquarid dapat disaksikan di arah timur dan akan memudar seiring terbitnya Matahari.
Kali ini, kita akan mendapatkan kesempatan untuk melihat 40 meteor atau bintang jatuh setiap jamnya, teman-teman.
Baca Juga: Hujan Meteor Lyrid Mulai Bisa Diamati Besok Malam, Jangan Sampai Terlewat
Para ahli memprediksi akan ada ledakan yang bisa menggandakan jumlah meteor sehingga akan lebih menakjubkan dari biasanya.
Hal ini dikarenakan Jupiter telah mendorong dan memusatkan puing-puing kuno dari komet Halley ke jalur planet kita.
Bagaimana Cara Mengamati Hujan Meteor?
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengamati hujan meteor adalah membiasakan mata kita dalam kegelapan.
Berikan mata sekitar 20 menit untuk menyesuaikan dengan kegelapan, khususnya jika baru saja melihat layar komputer.
Berbaringlah telentang dan lurus ke langit. Bobo sarankan untuk mengarahkan pandangan ke arah timur, ya.
Untuk waktunya, teman-teman bisa mulai keluar pada pukul 3 pagi. Sebab, puncaknya akan terjadi pukul 4 pagi.
Namun sayangnya, ada kemungkinan Bulan akan terlihat lebih terang dari meteor karena saat itu mengalami bulan purnama.
Meski begitu, kita tetap masih bisa melihatnya dengan mencari garis panjang bercahaya yang melesat di langit.
Sebab ketika meteor mencapai atmosfer, mereka akan pecah dan menciptakan garis yang jelas, yakni debu yang ada di belakangnya.
Jika tidak bisa melihat Eta Aquarid tahun ini, jangan putus asa karena puing yang sama akan berada di jalur planet kita tahun depan.
Baca Juga: 3 Fakta Unik Hujan Meteor Lyrid yang Berlangsung Bulan April Ini
Bahkan prediksinya, hujan meteor tahun depan akan lebih kuat lagi dengan cahaya lebih terang yang terpancar.
Setelah itu, ledakan berikutnya akan terjadi pada tahun 2044-2046. Jadi harus menunggu lebih dari 20 tahun untuk melihat ledakannya.
---
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan meteor? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023