Astronom Temukan Sisa Bintang Tertua di Alam Semesta, Bagaimana Bentuknya?

By Fransiska Viola Gina, Rabu, 10 Mei 2023 | 18:00 WIB
Sisa bintang tertua di alam semesta. (Live Science/ L. Calcada)

Saat ini, sebagian besar bintang yang bisa diamati oleh para ilmuwan kaya akan logam seperti halnya besi. 

Contohnya, Matahari. Ia tak hanya mengandung 98 persen hidrogen dan helium, tapi juga mengandung besi, neon, dan karbon.

Namun, para astronom tidak ada yang bisa mengamati unsur pembentuk bintang pertama itu secara langsung. 

Para astronom membuat kesimpulan bahwa bisa jadi bintang awal itu sudah meledak sejak lama. 

Meski begitu, ilmuwan masih bisa mengamati sisa debu mereka dengan mengarahkan pandangan  pada jarak miliaran tahun cahaya.

Unsur Bintang Awal di Alam Semesta

Dalam pengamatannya, tim peneliti menggunakan Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory.

Alat itu diketahui digunakan untuk mengamati ke dalam tiga awan gas pembentuk bintang di kejauhan. 

Awan itu memang tidak memberikan banyak info ke ilmuwan, namun ada hal yang menarik untuk diteliti. Apa itu?

Yap, cahaya yang masuk dari inti galaksi memancar sangat terang. Cahaya ini dibentuk oleh debu yang jatuh ke lubang hitam. 

Berdasarkan panjang gelombang cahaya yang diserap awan gas, peneliti bisa menentukan dari unsur apa saja bintang dibuat.

Hasilnya, peneliti menemukan awan itu sangat miskin unsur besi dan logam lainnya, tapi kaya akan karbon, oksigen, dan magnesium.

Baca Juga: Bersinar Terang di Tengah Gelapnya Ruang Angkasa, Apa Itu Fenomena Nebula?