5 Bentuk Perjuangan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan, Materi PPKn

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 12 Mei 2023 | 07:30 WIB
Bentuk perjuangan fisik dan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan. (Wikimedia Commons/Information Ministry, Republic of Indonesia)

Dengan begitu, negara-negara di dunia akan mendesak Belanda untuk segera menghentikan upaya penjajahan di Indonesia. 

Diplomasi sama sekali tidak menggunakan kekuatan senjata sehingga tak ada korban jiwa yang ditimbulkan dari peristiwa ini.

Bentuk Perjuangan Diplomasi

Ada banyak sekali perjuangan diplomasi yang dilakukan masyarakat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Perjuangan diplomasi ini dilakukan oleh berbagai pihak dan di beberapa daerah. Apa saja? Simak informasi berikut ini, yuk!

1. Perundingan Hooge-Veluwe

Perundingan Hooge-Veluwe merupakan perundingan Indonesia-Belanda yang berlangsung pada 14-24 April 1946. 

Adapun perundingan ini digelar untuk membahas status kenegaraan, kemerdekaan, dan wilayah Indonesia. 

Indonesia diwakili oleh Soewandi, Sudarsono, dan AK Pringgodigdo. Belanda diwakili Van Mook, Van Royen, Idenburg, dan lainnya. 

Ada juga pihak Inggris yang menjadi pihak penengah. Inggris ini diwakili oleh Sir Archibald Clark Kerr. 

Meskipun sudah diselenggarakan sedemikian rupa, perundingan ini diketahui tidak menghasilkan apa pun.

2. Perjanjian Linggarjati

Perundingan Linggarjati dilaksanakan pada 11-13 November di Desa Linggarjati, Cilimus, Kuningan, Jawa Barat. 

Perundingan ini dihadiri oleh pihak Indonesia, yang diwakili oleh Sutan Sjahrir, AK Gani, Susanto Tirtoprojo, dan Mohammad Roem.

Baca Juga: 7 Contoh Upaya Generasi Muda untuk Mengisi Kemerdekaan Indonesia, Materi IPS