Ketika cedera yang tidak disadari ini terjadi, maka pembuluh darah kecil di area tersebut dapat pecah dan mengalir ke jaringan di sekitarnya.
Akibatnya, terjadilah pendarahan kecil yang membentuk bercak-bercak darah di bawah kulit, yang kemudian tampak sebagai memar.
2. Gangguan Pendarahan
Seseorang bisa mengalami luka memar tanpa benturan jika ia sudah terdiagnosis oleh penyakit tertentu, misalnya hemofilia atau trombositopenia.
Dilansir dari Alodokter.com, hemofilia adalah penyakit yang mengganggu proses pembekuan darah, yang disebabkan oleh darah kekurangan protein.
Sedangkan trombositopenia adalah kondisi ketika jumlah keping darah (trombosit) berada di bawah normal, sehingga saat terjadi luka, darah akan sulit membeku.
Seseorang yang mengalami dua contoh gangguan di atas, dapat berisiko lebih tinggi dan rentan terhadap memar.
Sebab, ketika pembekuan darah tidak berlangsung dengan lancar, maka memar mudah terjadi meski diakibatkan tekanan ringan.
3. Kekurangan Nutrisi
Terjadinya memar tanpa benturan juga bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin K.
Vitamin K merupakan nutrisi penting yang berperan penting dalam proses pembekuan darah, pembentukan tulang, dan kesehatan jantung.
Baca Juga: Sering Terjadi, Kenapa Kebiasaan Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Badan Pegal?