Fenomena Alam Solstis Matahari Diperkirakan Terjadi pada Juni 2023, Apa itu?

By Grace Eirin, Jumat, 19 Mei 2023 | 17:00 WIB
Mengenal fenomena solstis matahari dan dampaknya bagi bumi. (Pixabay/pexels)

Fenomena solstis terjadi ketika sinar matahari melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal saat berada di sudut rendah.

Soltis ditandai dengan perubahan warna langit menjadi kemerahan, oranye, atau kuning yang indah.

Perubahan warna langit pada saat terjadinya fenomena solstis disebabkan oleh  efek hamburan Rayleigh.

Hamburan Rayleigh terjadi ketika molekul-molekul udara dan debu memantulkan dan menyebarkan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek, seperti warna biru dan hijau. 

Fenomena solstis matahari dapat menghasilkan pemandangan yang indah, sehingga banyak orang mengabadikannya melului fotografi. 

Kapan Terjadinya Fenomena Solstis? 

Dalam satu tahun, fenomena solstis matahari terjadi sebanyak dua kali. 

Umumnya, solstis musim panas terjadi sekitar tanggal 21 atau 22 Juni di belahan bumi utara, atau wilayah di atas garis khatulistiwa. 

Sedangkan solstis musim dingin terjadi sekitar 21 atau 22 Desember di belahan bumi utara. 

Wilayah yang termasuk belahan bumi selatan antara lain Amerika Utara, Eropa, Asia Utara, Skandinavia, Alaska, dan Greenland. 

Di belahan bumi selatan yang terletak di bawah garis khatulistiwa, solstis musim panas di belahan bumi selatan terjadi sekitar tanggal 21 atau 22 Desember.

Baca Juga: Berputar Cepat, Bagaimana Proses Terbentuknya Fenomena Alam Angin Puting Beliung?