Fenomena Alam Solstis Matahari Diperkirakan Terjadi pada Juni 2023, Apa itu?

By Grace Eirin, Jumat, 19 Mei 2023 | 17:00 WIB
Mengenal fenomena solstis matahari dan dampaknya bagi bumi. (Pixabay/pexels)

Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mendengar atau membaca tentang fenomena solstis matahari? 

Menurut perkiraan ilmuwan, fenomena solstis matahari akan berlangsung pada bulan Juni 2023 di belahan bumi utara. 

Dilansir dari space.com, fenomena solstis matahari juga menandai awal hari terpanjang dalam setahun. 

Di beberapa negara, fenomena solstis juga menjadi tanda akan berlangsungnya musim panas

Nah, kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman untuk mengenal fenomena solstis matahari dan dampaknya bagi Bumi. Yuk, simak!

Pengertian Solstis Matahari

Soltis merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi saat matahari terbenam atau terbit di sepanjang garis horizon.

Kata 'solstis' berasal dari bahasa Latin 'solstitium' yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu 'matahari berhenti'. 

Menurut dictionary.com, pemberian istilah tersebut karena pergerakan semu matahari ke utara atau selatan berhenti sebelum berubah arah. 

Seperti yang kita tahu, matahari selalu terbit dari timur dan terbenam di sebelah barat. 

Namun yang bayak orang belum tahu, sebenarnya matahari tampak lebih tinggi atau lebih rendah di langit sepanjang tahun, tergantung musim. 

Baca Juga: Mengenal Waterspout, Fenomena Alam Angin Puting Beliung di Perairan

Fenomena solstis terjadi ketika sinar matahari melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal saat berada di sudut rendah.

Soltis ditandai dengan perubahan warna langit menjadi kemerahan, oranye, atau kuning yang indah.

Perubahan warna langit pada saat terjadinya fenomena solstis disebabkan oleh  efek hamburan Rayleigh.

Hamburan Rayleigh terjadi ketika molekul-molekul udara dan debu memantulkan dan menyebarkan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek, seperti warna biru dan hijau. 

Fenomena solstis matahari dapat menghasilkan pemandangan yang indah, sehingga banyak orang mengabadikannya melului fotografi. 

Kapan Terjadinya Fenomena Solstis? 

Dalam satu tahun, fenomena solstis matahari terjadi sebanyak dua kali. 

Umumnya, solstis musim panas terjadi sekitar tanggal 21 atau 22 Juni di belahan bumi utara, atau wilayah di atas garis khatulistiwa. 

Sedangkan solstis musim dingin terjadi sekitar 21 atau 22 Desember di belahan bumi utara. 

Wilayah yang termasuk belahan bumi selatan antara lain Amerika Utara, Eropa, Asia Utara, Skandinavia, Alaska, dan Greenland. 

Di belahan bumi selatan yang terletak di bawah garis khatulistiwa, solstis musim panas di belahan bumi selatan terjadi sekitar tanggal 21 atau 22 Desember.

Baca Juga: Berputar Cepat, Bagaimana Proses Terbentuknya Fenomena Alam Angin Puting Beliung?

Sementara itu, solstis musim dingin terjadi sekitar tanggal 21 atau 22 Juni.

Wilayah belahan bumi selatan antara lain Amerika Selatan, Afrika Selatan, Australia, dan Antarktika. 

Namun, waktu terjadinya solstis dapat bervaruasi karena variasi orbit Bumi dan faktor astronomi lainnya. 

Dampak bagi Bumi

Ketika fenomena solstis matahari terjadi, maka matahari mencapai titik terjauhnya dari ekuator. 

Adapun beberapa dampak fenomena solstis matahari bagi bumi antara lain sebagai berikut. 

1. Penentu Musim

Fenomena solstis matahari berperan penting dalam menentukan musim di Bumi.

Terdapat dua kali fenomena solstis dalam setahun, yaitu solstis musim panas dan solstis musim dingin.

Saat solstis musim panas, matahari mencapai titik terjauhnya di utara ekuator, yang menandai dimulainya musim panas di belahan bumi utara.

Sedangkan solstis musim dingin ditandai dengan matahari mencapai titik terjauhnya di selatan ekuator, yang berarti dimulainya musim dingin di belahan bumi utara.

Baca Juga: Kenapa Fenomena Alam El Nino Bisa Memberikan Dampak pada Cuaca?

2. Memengaruhi Durasi Siang dan Malam

Solstis matahari juga berpengaruh terhadap durasi siang dan malam.

Saat solstis musim panas, di belahan bumi utara, hari menjadi lebih panjang dan malam lebih pendek.

Sedangkan di belahan bumi selatan, malam menjadi lebih panjang dan hari lebih pendek.

3. Memengaruhi Pola Iklim

Perubahan dalam durasi siang dan malam saat terjadinya solstis matahari dapat menyebabkan perubahan sudut matahari yang menyinari wilayah tertentu. 

Ini berarti fenomena solstis matahari dapat memainkan peran penting dalam menentukan suhu dan cuaca lokal.

Nah, itulah penjelasan mengenai fenomena alam solstis matahari dan dampaknya bagi kehidupan di Bumi. 

Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.

----

Kuis!

Berasal dari bahasa manakah kata solstis itu?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023