Animisme meyakini bahwa terdapat roh-roh atau jiwa yang bersemayam pada benda-benda tertentu.
Sementara dinamisme meyakini bahwa adanya kekuatan gaib dalam benda-benda yang ada di sekitar manusia.
Akulturasi dalam bidang sistem kepercayaan ini bisa kita lihat melalui upacara keagamaan masyarakat kuno Indonesia.
Masyarakat kuno Indonesia tak hanya menyembah dewa-dewi Hindu atau Buddha, namun juga melakukan pemujaan nenek moyang.
5. Struktur Sosial
Dilansir dari Kompas.com, bangsa India mengenalkan sistem kasta dalam struktur masyarakat di Indonesia.
Dalam sistem kasta, masyarakat Indonesia dibagi menjadi empat tingkatan, yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
Brahmana adalah tingkatan teratas seperti keluarga raja, sementara sudra adalah tingkatan paling bawah, seperti petani.
Penerapan sistem kasta di Indonesia ini berlangsung pada masa kerajaan Hindu-Buddha dan berakhir pada masa kerajaan Islam.
6. Sistem Penanggalan
Sistem penanggalan atau kalender India disebut dengan kalender Saka. Sistem ini sudah digunakan sejak kerajaan Hindu-Buddha.
Pada masa Kerajaan Mataram Islam, Sultan Agung menggabungkan kalender India dengan agama Islam hingga terbentuk penanggalan Jawa.
Menariknya, hingga saat ini Kalender Saka itu masih banyak digunakan oleh umat Hindu untuk menentukan upacara keagamaan.
Baca Juga: 6 Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit, Ada Candi Tikus hingga Candi Sukuh