Bobo.id - Air termasuk sumber energi yang jumlah volumenya tidak pernah berubah di planet Bumi.
Dilansir dari National Geographic, bumi selalu memiliki 332,5 juta mil kubik air, atau tidak pernah berkurang.
Hal ini terjadi karena Bumi mengalami siklus hidrologi yang juga sering disebut siklus air.
Berkat adanya siklus hidrologi ini, kita bisa mengalami hujan, tanah menjadi subur, tidak terjadi kekeringan, dan tumbuhan menjadi subur.
Siklus hidrologi yang terjadi di Bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu siklus hidrologi pendek, sedang, dan panjang.
Pada pelajaran IPA, kita akan belajar mencari perbedaan antara siklus hidrologi pendek, sedang, dan panjang.
Namun, sebelum mencari kunci jawaban dari pertanyaan di atas, kita perlu memahami pengertian siklus hidrologi terlebih dahulu.
Definisi Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi yang juga disebut dengan siklus air, merupakan rangkaian peristiwa berulang yang mengakibatkan air di bumi tidak pernah habis.
Dengan adanya siklus hidrologi ini, semua makhluk hidup di Bumi dapat menggunakan air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Secara umum, siklus hidrologi dapat menyebabkan adanya perubahan pada air dari permukaan Bumi.
Misalnya, air cair dapat menguap, mengembun, membentuk awan, bahkan mengendap kembali di dalam tanah.
Baca Juga: Urutan Mekanisme Pernapasan Perut pada Manusia, Materi IPA Kelas 7 SMP
Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), siklus hidrologi berperan besar terhadap kehidupan ekosistem dan ekonomi di Bumi.
Oleh sebab itu, materi tentang siklus hidrologi wajib dipahami dan diajarkan kepada semua siswa di jenjang sekolah.
Jenis Siklus Hidrologi
Berdasarkan tahapannya, siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yakni siklus hidrologi pendek, sedang, dan panjang. Ini perbedaannya.
1. Siklus Pendek
Siklus hidrologi pendek diawali dengan penguapan air permukaan Bumi ke atmosfer.
Pada ketinggian tertentu, uap air ini akan mengalami proses kondensasi atau berubah menjadi bentuk cair lagi dengan proses mengembun.
Pada proses kondensasi inilah, uap air yang dihasilkan dari air permukaan Bumi berubah menjadi awan.
Awan yang tidak mampu menahan beban air, akan mengalami presipitasi dan menjadi hujan yang jatuh ke Bumi.
Air yang dihasilkan dari proses siklus hidrologi pendek akan dimanfaatkan untuk mengairi sawah karena meresap ke tanah.
2. Siklus Sedang
Siklus hidrologi sedang terjadi ketika air permukaan Bumi menguap, kemudian uap air tersebut dibawah oleh angin.
Pada ketinggian tertentu, uap air mengalami proses kondensasi dan berubah menjadi awan.
Awan yang sudah siap berubah menjadi hujan akan jatuh ke permukaan bumi, meresap ke dalam tanah berupa air, dan diserap oleh tumbuhan.
Baca Juga: Beragam Nama dan Fungsi Struktur Sel Hewan, Materi IPA Kelas 8 SMP
Sebagian air yang tidak diserap oleh tumbuhan akan mengalir di sungai dan parit untuk dibawa kembali ke lautan.
3. Siklus Panjang
Siklus hidrologi panjang juga diawali dengan terjadinya penguapan air permukaan Bumi, yang kemudian uap air tersebut dibawah oleh angin.
Setelah melalui proses kondensasi, uap air berubah menjadi awan dan bergabung dengan awan hujan lainnya.
Kemudian, uap air tersebut akan mengenai lapisan udara dingin, dan berubah menjadi salju.
Dari proses siklus hidrologi panjang inilah terjadi hujan salju atau hujan es di wilayah pegunungan yang tinggi.
Jadi, perbedaan siklus hidrologi pendek, sedang, dan panjang adalah proses dan hujan yang dihasilkan.
----
Kuis! |
Berapa banyak volume air yang ada di Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023