"Ooh, Nirmala. Tolong adukkan ini dulu, ya. Aku mau mencari cetakan dulu. Tolong, ya?" pinta Pak Dobleh.
Kemudian, Pak Dobleh keluar dapur dan mencari alat yang dicarinya. Sementara Nirmala segera menggunakan tongkat ajaib untuk membantunya.
"Sim, Salabim!" Nirmala mengucapkan mantra agar spatula bisa mengaduk cokelat sendiri.
"Sendok pengaduk, cokelatnya diaduk terus, ya, sampai larut. Kalau ada kurcaci yang mau curi cokelat, silakan diberi pelajaran!" ucap Nirmala menambahkan.
Tak lama setelah itu, Nirmala pergi ke tempat Oki dan Felip berada.
Di halaman belakang, Oki masih kebingungan saat bermain catur, sedangkan Felip hanya tertawa menggoda.
"Oki, Felip, bantu aku memompa balon-balon, ya?" ucap Nirmala setelah mendekati tempat bermain Oki dan Felip.
"Uuh, Nirmala! Aku dan Oki sedang berpikir serius. Main catur, kan, sulit. Masa disuruh ngurusin balon?" keluh Felip.
"Balon-balonnya kan untuk dibagi para kurcaci, teman-teman kalian juga, Lip. Masa kalian tidak mau bantu?" jelas Nirmala.
"Aku bantu, deh, Nirmala. Tapi, habis main catur, ya?" jawab Oki.
"Hah, kalian ini banyak alasannya!" jawab Nirmala kesal.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Pipiyot Dikejar Capung Raksasa #MendongenguntukCerdas