Bukan hanya perang dengan negara asing, Belanda juga banyak menghabiskan uang saat perang melawan Pangeran Diponegoro.
Akibatnya, Belanda memiliki masalah ekonomi dengan adanya banyak hutang.
Bersamaan dengan itu, pemasukan dari penjualan kopi yang dilakukan tidak cukup untuk menutup kekurangannya.
Dengan semua alasan tersebut, akhirnya Belanda menerapkan sistem tanam paksa yang dilakukan secara bertahap.
Tujuan dan Aturan Tanam Paksa
Dari penjelasan sebelumnya, teman-teman bisa memahami tujuan utama dari adanya sistem tanam paksa.
Sistem tersebut digunakan agar Belanda bisa mendapat keuntungan sebesar-besarnya dan mengatasi krisis ekonomi yang dialami.
Dengan tanam paksa, Belanda akan mendapatkan hasil panen sesuai dengan kebutuhan pasar dalam jumlah yang banyak.
Untuk bisa mendapatkan keuntungan yang besar, ada beberapa aturan yang diterapkan dari sistem tanam paksa.
1. Persetujuan yang dibuat agar penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk menanam tanaman ekspor yang bisa dijual di pasar Eropa.
2. Tanah yang harus disediakan tidak boleh lebih dari dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa.
3. Pekerja yang mengerjakan tanaman ekspor tidak boleh lebih dari pekerjaan untuk menanam padi.
Baca Juga: Mengapa Belanda Kesulitan untuk Menguasai Wilayah Aceh? Materi IPS