Ajaibnya, jika satu lumba-lumba bersuara, maka beberapa lumba-lumba lain akan membalas suara tersebut secara bersahutan.
Dalam suatu kelompok lumba-lumba, mereka juga bisa mengeluarkan suara yang berbeda dalam waktu yang sama.
Menurut National Geographic Kids, lumba-lumba juga berkomunikasi secara non verbal, melalui gerakan tubuh, seperti belaian sirip, tiupan gelembung, dan tepukan rahang.
Hewan Sosial?
Selain itu, lumba-lumba juga merupakan salah satu hewan laut yang terkenal dengan julukan hewan sosial.
Bukan tanpa alasan, lumba-lumba pada dasarnya hidup dalam kelompok-kelompok yang disebut sekawan atau pod.
Mereka memiliki sistem komunikasi yang kompleks dan mampu berinteraksi satu sama lain dengan berbagai suara, gerakan, dan bahasa tubuh.
Ketika sekawanan lumba-lumba sudah menentukan kelompok, maka mereka akan berinteraksi secara teratur dan membentuk ikatan sosial satu sama lain.
Tanda ikatan sosial ini dapat dilihat dari cara mereka bekerja sama dalam memperoleh makanan.
Lumba-lumba dapat membentuk strategi kelompok untuk mengejar dan menangkap mangsa seperti ikan atau cumi-cumi.
Kolaborasi ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan makanan dengan lebih efisien dan meningkatkan peluang kelangsungan hidup mereka.
Baca Juga: Kenapa Anjing Suka Berdiri Ketika Bertemu dengan Pemiliknya?