Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu pernah penasaran, kira-kira di planet selain Bumi bisa terjadi hujan tidak, ya?
Hujan merupakan titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena berbagai proses alami.
Yap! Hujan di bumi menghasilkan titik-titik air. Namun, belum tentu hujan di planet lain berbentuk air, lo.
Dilansir dari Science Alert, hujan air memang hanya terjadi di Bumi. Namun, planet lain mengalami hujan yang berbeda.
Jenis material yang terjatuh dari langit masing-masing planet berbeda, tergantung planet itu sendiri.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak kamu belajar mengenal macam-macam jenis hujan yang terjadi di planet lain dari artikel fenomena antariksa berikut.
Yuk, simak!
Hujan Asam
Di beberapa planet, seperti Venus, kondisi atmosfer dapat menyebabkan hujan asam.
Fenomena hujan asam ini dapat terjadi di Venus karena planet ini memiliki atmosfer yang kaya akan gas karbon dioksida dan uap air.
Di atmosfer atas yang panas, molekul-molekul tersebut dapat bereaksi membentuk asam sulfat.
Baca Juga: Jangan Terlewat, Ada Puncak Hujan Meteor Delta Aquariids Akhir Pekan Ini
Selanjutnya, hujan asam terbentuk dari kondensasi asam sulfat dan kemudian jatuh ke permukaan.
Faktanya, hujan asam juga bisa terjadi di Bumi karena beberapa faktor tertentu.
Ketika gunung berapi meletus, maka gunung akan melepaskan beragam bahan kimia yang dapat membuat hujan asam terjadi.
Ada juga aktivitas manusia yang menyebabkan hujan asam, misalnya adanya pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, limbah pabrik, dan limbah kendaraan.
Saat manusia membakar bahan bakar fosil, sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) dilepaskan ke atmosfer, sehingga membentuk asam sulfat dan asam nitrat di udara.
Hujan Lava
Pada planet-planet vulkanik, seperti Venus dan Io (satelit Jupiter), aktivitas vulkanik yang intens menyebabkan terjadinya letusan lava.
Benda-benda yang panas di angkasa, termasuk lava, cenderung memancarkan panas ke luar angkasa melalui radiasi inframerah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lava adalah bahan vulkanis dalam keadaan cair yang keluar dari kepundan gunung berapi.
Ketika benda tersebut mencapai lapisan atmosfer planet, panasnya memicu penguapan materialnya dan membentuk awan.
Material yang terkondensasi kemudian jatuh kembali ke permukaan sebagai hujan lava.
Baca Juga: Bintik Matahari Jumlahnya Semakin Banyak, Bagaimana Terbentuknya?
Hujan Karbon Dioksida
Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis, sekitar 100 kali lebih tipis daripada atmosfer Bumi.
Atmosfer Mars terutama terdiri dari karbon dioksida (sekitar 95%) dengan jejak-jejak nitrogen, argon, dan oksigen.
Pada musim dingin di kutub Mars, udara bersuhu dingin sehingga uap air di atmosfer membeku menjadi es karbon dioksida, yang dikenal sebagai salju karbon dioksida.
Saat musim semi datang, suhu meningkat dan es karbon dioksida berubah langsung menjadi gas, tanpa melewati fase cair.
Oleh karena itu, manusia lebih sering menyebutkan bahwa di Mars terjadi hujan karbon dioksida.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa penyebab hujan asam di Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023