Mengapa Rumusan Dasar Negara yang Pertama Mengalami Perubahan? Materi PPKn

By Fransiska Viola Gina, Senin, 31 Juli 2023 | 11:00 WIB
Alasan mengapa rumusan dasar negara yang pertama kali mengalami perubahan. (Freepik.com)

Ada banyak pihak yang menyampaikan bahwa ada beberapa wakil Protestan dan Katolik yang merasa keberatan dengan sila pertama.

Ini karena rumusan 'Ketuhanan' belum mampu mengakomodasi seluruh agama atau keyakinan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Menanggapi protes itu, Hatta mengajak beberapa tokoh untuk melaksanakan rapat darurat sebelum sidang PPKI dimulai.

Akhirnya, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI menyetujui naskah Piagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD 1945.

Namun, hal ini tidak berlaku bagi penambahan 'tujuh kata' di belakang sila Ketuhanan. Sila itu berhasil diubah.

'Tujuh kata' itu dicoret dan diganti dengan kata 'Yang Maha Esa', sehingga menjadi kalimat berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa".

Kesepakatan ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tingkat toleransi yang tinggi dengan berbagai macam agama.

Artinya, para pejuang menyadari bahasa Indonesia multikultural yang didirikan di tengah keragaman, baik suku, ras, maupun agama.

Tak hanya sampai situ saja, hasil revisi ini juga semakin ditegaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 12 tahun 1968.

Nah, itulah alasan mengapa rumusan dasar negara yang pertama kali mengalami perubahan. Semoga bisa bermanfaat, ya.

Baca Juga: Apa yang Kalian Ketahui tentang Sejarah Lahirnya Pancasila? Cari Jawaban PPKn

----