Meski begitu, ada pula beberapa perbedaan rumusan dasar negara dari ketiga tokoh pendiri bangsa. Simak, yuk!
1. Cara Memaknai Dasar Negara
Ketiga tokoh pendiri bangsa ini memiliki perbedaan terkait caranya untuk memaknai dasar negara Indonesia.
Misalnya, Mohammad Yamin memaknai dasar negara sebagai panduan aturan atas perilaku manusia yang baik.
Sementara itu, Soepomo memaknai dasar negara hanya sebagai syarat supaya Indonesia bisa merdeka.
Nah kalau Ir. Soekarno memaknai dasar negara sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia dn menjadi falsafah hidup bangsa.
2. Urutan Butir Dasar Negara
Kalau diperhatikan, rumusan dasar negara secara umum memang memiliki jumlah butir yang sama, yakni lima.
Meski begitu, urutan usulan butir dasar negara yang disampaikan oleh ketiga tokoh pendiri bangsa ini berbeda-beda.
Misalnya, sila Ketuhanan disampaikan Mohammad Yamin pada urutan pertama. Sementara Ir. Soekarno di urutan kelima.
Baca Juga: Siapa Saja 3 Tokoh Perumus Dasar Negara dalam Sidang BPUPKI?
3. Diksi yang Digunakan
Perbedaan rumusan dasar negara dari ketiga tokoh pendiri bangsa selanjutnya adalah rumusan kalimat dan bentuk diksi.
Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk memberi makna sesuai dengan keinginan.
Setiap rumusan negara memiliki rumusan kalimat dan bentuk diksi yang berbeda, membedakannya satu sama lain.