Adanya pramuka di Indonesia tidak lepas kaitannya dengan gerakan kepanduan (boy scout) yang dibuat Bapak Pandu Dunia, Lord Robert Baden-Powell.
Tujuan Bapak Baden-Powell membuat gerakan kepanduan adalah untuk membangun mental, moral, dan jasmani remaja melalui berbagai latihan dan permainan.
Pada awal dibuatnya, Bapak Baden-Powell hanya menyelenggarakan kegiatan perkemahan dengan 20 peserta laki-laki di Pulau Brownsea, Inggris.
Kemudian pada tahun 1908, Bapak Baden-Powell menerbitkan buku berjudul Scouting for Boys.
Dengan terbitnya buku tersebut, semakin banyak anak muda yang antusias dan tertarik untuk mengikuti gerakan kepanduan milik Bapak Baden-Powell ini.
Masyarakat di luar Inggris juga mulai mengenal pramuka, termasuk Belanda.
Sejak Belanda masuk ke Indonesia, mereka juga turut memperkenalkan kegiatan pramuka kepada masyarakat Hindia Belanda sejak tahun 1912.
Oleh sebab itu, pada tahun 1945 sudah ada lebih dari 71 organisasi kepanduan di Indonesia yang kemudian disatukan oleh Presiden Soekarno pada 14 Agustus 1961.
Peristiwa bersejarah ini yang menjadi titik awal diresmikannya Hari Pramuka Nasional, teman-teman.
Fakta Hari Pramuka Nasional
Banyak orang yang belum tahu bahwa sebelum kemerdekaan, gerakan kepanduan di Indonesia sempat dilarang oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1942-1945.
Baca Juga: Mengenal Arti Tunas Kelapa, Lambang Gerakan Pramuka Indonesia