Pada waktu itu, pemerintah Jepang menganggap gerakan kepanduan dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Oleh karena ketakutan tersebut, Jepang dengan tegas melarang adanya kegiatan kepanduan.
Namun, setelah Indonesia resmi menyatakan kemerdekaannya, dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia tanggal 28 Desember 1945.
Pandu Rakya Indonesia (PRI) kemudian diakui sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia.
Sayangnya, ketika Belanda kembali datang ke Indonesia pada tahun 1948, Pandu Rakya Indonesia dilarang berdiri di daerah kekuasaan Belanda.
Oleh karena itu, muncul beragam organisasi kepanduan lainnya yang tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia.
Kemudian, pada tahun 1959 Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX memiliki gagasan untuk melebur banyaknya organisasi ke dalam satu wadah.
Pada Maret 1961, diresmikanlah nama Pramuka dan Hari Tunas Gerakan Pramuka.
Seluruh organisasi kepanduan yang ada di Indonesia benar-benar dilebur menjadi satu di dalam Organisasi Gerakan Pramuka pada Agustus 1961.
Belasan tahun setelahnya, tepatnya pada 1973, Indonesia menyelenggarakan Jambore Nasional pertama di Situbaru, Jakarta selama 7 hari dari 16 sampai 22 April.
Baca Juga: Berbagai Kelengkapan Seragam Pramuka Siaga, Materi Kelas 3 SD Tema 8
----