Ada Fenomena Bintik Merah Besar di Planet Jupiter, Bagaimana Terbentuknya?

By Grace Eirin, Sabtu, 2 September 2023 | 19:30 WIB
Jupiter menyimpan Bintik Merah Besar di permukaannya. (Planet Volumes/Unsplash)

Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan Planet Jupiter

Jupiter dikenal sebagai planet terbesar di Tata Surya, yang massanya mencapai 300 kali lipat massa Bumi.

Sejak 1972, manusia di Bumi telah mengembangkan teknologi pesawat ruang angkasa pertama yang bisa mencapai Jupiter, yaitu Pioneer 10. 

Hingga kini, para astronom terus mempelajari Jupiter dan fenomena unik di dalamnya. 

Salah satu fenomena terkenal yang terjadi di Jupiter adalah Bintik Merah Besar (Jupiter's Great Red Spot). Apa itu? 

Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman untuk mencari tahu fakta mengenai Bintik Merah Besar di permukaan Jupiter. 

Yuk, simak!

Terbentuknya Bintik Merah Besar

Bersumber dari space.com, Bintik Merah Besar adalah area di permukaan Jupiter yang memiliki tekanan tinggi dalam waktu lama, sehingga menimbulkan badai terus-menerus. 

Bintik Merah Besar ini terletak di belahan selatan Jupiter, dan menyebabkan badai terbesar di Tata Surya. 

Menurut penelitian NASA, Bintik Merah Besar sudah ada sejak 150 tahun yang lalu, atau bahkan lebih lama lagi. 

Baca Juga: Komet Nishimura Akan Melintasi Bumi pada September 2023, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

Perkiraan area tersebut ditemukan pada tahun 1664 oleh Robert Hooke atau tahun 1665 oleh Giovanni Cassini. 

Bintik Merah Besar Jupiter bisa terbentuk karena terjebak di antara dua aliran yang mengalami aliran berlawanan.

Berdasarkan teori, badai ini terbentuk karena interaksi antara berbagai komponen atmosfer Jupiter, termasuk gas dan awan.

Bintik ini memiliki warna merah, namun warnanya dapat berubah-ubah seiring waktu. Ukuran panjangnya sekitar 16.350 kilometer dan lebar sekitar 12.740 kilometer.

Sejak pertama kali diamati sekitar akhir abad ke-19, ukuran Bintik Merah Besar ini lebih besar, yakni 48.280 kilometer. 

Dari ukurannya, Bintik Merah Besar Jupiter jauh lebih besar daripada planet kita, Bumi. 

Planet Raksasa Gas Jupiter

Seperti yang kita tahu, Jupiter termasuk ke dalam daftar planet raksasa gas di Tata Surya. 

Bukan tanpa alasan, sebutan itu karena sebagian besar komposisinya terdiri dari gas dan tidak memiliki permukaan padat yang khas seperti Bumi.

Jupiter terutama terdiri dari dua gas utama, yaitu hidrogen (sekitar 75% massa total) dan helium (sekitar 24% massa total).

Gas-gas ini berjumlah banyak di komposisi Jupiter dan membentuk lapisan-lapisan atmosfer yang dalam.

Baca Juga: 4 Jenis Planet di Tata Surya Ini Dikenal sebagai Raksasa Gas, Mengapa?

Jupiter tidak memiliki permukaan padat yang kokoh. Di bawah atmosfer tebalnya, tekanan dan suhu terus meningkat hingga mencapai titik ketika gas-gas berubah menjadi cairan. 

Di dalam atmosfernya, kita juga menemukan berbagai jenis awan dan badai, termasuk Bintik Merah Besar.

Selain komposisi gasnya, Jupiter juga dianggap sebagai planet raksasa karena ukuran dan massanya yang besar. 

Massa Jupiter lebih dari dua kali lipat dari semua planet lain dalam Tata Surya digabungkan.

Jupiter juga memiliki medan magnet yang sangat kuat, lebih dari dua kali lipat kekuatan medan magnet Bumi.

Medan magnet ini menghasilkan radiasi berbahaya yang dapat memengaruhi wahana antariksa yang mendekatinya.

Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.

----

Kuis!

Apa nama pesawat ruang angkasa pertama yang meneliti Jupiter?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023