Bobo.id - Teman-teman tentu tahu kalau gunung berapi adalah fenomena alam yang menakjubkan.
Selain menakjubkan, fenomena alam ini juga bisa jadi menakutkan saat letusan terjadi.
Gunung berapi adalah gunung yang aktif secara vulkanik dan bisa meletus, menyemburkan lava, abu, dan gas panas ke atmosfer.
Salah satu gunung berapi yang terkenal di Indonesia adalah Gunung Krakatau, yang mengalami letusan dahsyat pada tahun 1883.
Letusan itu sangat besar sehingga pulau aslinya hancur, tetapi setelah itu, muncul fenomena alam yang menarik yang dikenal sebagai "Anak Gunung Krakatau".
Kali ini, akan dijelaskan proses munculnya fenomena alam Anak Gunung Krakatau yang terkenal.
Apa Itu Gunung Krakatau?
Sebelum kita membahas Anak Gunung Krakatau, mari kita cari tahu sedikit tentang Gunung Krakatau.
Gunung Krakatau adalah gunung berapi yang terletak di Selat Sunda, antara pulau Sumatra dan Jawa, di Indonesia.
Sebelum letusan dahsyat pada tahun 1883, Gunung Krakatau adalah sebuah pulau dengan puncak yang menjulang tinggi di atas permukaan laut.
Namun, letusan itu menghancurkan pulau tersebut dan hanya meninggalkan puing-puing serta sebuah kaldera yang dalam.
Letusan Dahsyat 1883
Pada tanggal 26-27 Agustus 1883, Gunung Krakatau mengalami salah satu letusan paling dahsyat dalam sejarah manusia modern.
Baca Juga: Ada 12 Gunung Berapi Raksasa di Planet Mars, Di Mana Letaknya?
Ledakan yang mengerikan terdengar hingga ribuan kilometer jauhnya, dan abu vulkanik menyembur ke atmosfer dalam jumlah besar.
Letusan ini menghasilkan gelombang tsunami yang luar biasa besar, menghancurkan banyak permukiman di sekitarnya.
Bahkan letusan gunung itu juga memberikan dampak pada pantai di Afrika Selatan hingga Amerika Serikat, lo.
Bagaimana Anak Gunung Krakatau Muncul?
Setelah letusan besar tahun 1883, pulau yang menjadi tempat Gunung Krakatau berada justru menghilang sepenuhnya.
Namun, aktivitas vulkanik yang berkelanjutan membuat sebuah pulau baru muncul di kaldera yang dalam.
Pulau ini pertama kali muncul pada tahun 1927 dan terus tumbuh seiring berjalannya waktu dan kemudian disebut sebagai Anak Gunung Krakatau.
Anak Gunung Krakatau adalah contoh nyata tentang pergerakan bumi yang selalu berubah dan beradaptasi.
Proses Pembentukan Anak Gunung Krakatau
Pulau Anak Gunung Krakatau terus berkembang melalui proses-proses geologis yang berlangsung ribuan tahun.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunculan Anak Gunung Krakatau. Berikut beberapa faktor tersebut.
1. Aktivitas Magma
Di bawah permukaan bumi, terdapat lapisan magma yang sangat panas dan tekanan tinggi.
Magma ini dapat mendidih dan naik ke permukaan melalui retakan-retakan di kerak bumi.
Baca Juga: Diperkirakan Ada 85.000 Gunung Berapi di Permukaan Venus, Apakah Masih Aktif?
Ketika magma mencapai permukaan, ia membentuk lava, abu vulkanik, dan gas panas. Semua ini bisa mendorong pembentukan gunung berapi.
2. Pembentukan Gunung Berapi
Seiring waktu, lapisan lava, abu, dan material vulkanik lainnya menumpuk di sekitar titik keluarnya magma.
Ini yang membentuk gunung berapi, seperti yang kita lihat pada Gunung Krakatau sebelum letusan tahun 1883.
3. Letusan
Saat tekanan dalam gunung berapi terlalu besar, gunung berapi bisa meletus. Letusan ini bisa sangat kuat dan merusak, seperti yang terjadi pada tahun 1883.
4. Kaldera
Setelah letusan besar, seringkali ada kaldera yang terbentuk, yaitu rongga besar yang tersisa setelah letusan. Ini adalah bekas dari gunung berapi yang hancur.
5. Aktivitas Vulkanik Berlanjut
Meskipun gunung berapi utama mungkin hancur, aktivitas vulkanik bisa terus berlanjut di kaldera atau di sekitarnya.
Magma baru terus mendesak ke permukaan, dan ini dapat menyebabkan pembentukan pulau baru, seperti Anak Gunung Krakatau.
6. Pulau Baru
Seiring berjalannya waktu, setumpuk material vulkanik baru, termasuk lava dan abu, dapat membangun sebuah pulau baru di dalam kaldera.
Inilah yang terjadi dengan Anak Gunung Krakatau. Pulau ini tumbuh dan berkembang karena aktivitas vulkanik yang berkelanjutan.
Kini Anak Gunung Krakatau menjadi salah satu gunung berapi aktif seperti Gunung Krakatau sebelumnya.
Bahkan letusan gunung ini juga disebut berbahaya dan berpotensi menghasilkan letusan yang besar seperti Gunung Krakatau yang sebelumnya.
Baca Juga: Unik, Ada 10 Gunung Berapi Terkenal di Planet Lain, Apa Saja Namanya?
Karena itu, keberadaan Anak Gunung Krakatau sangat dipantau setiap terjadi aktivitasnya seperti letusan kecil.
Nah, itu penjelasan tentang alasan kemunculan Anak Gunung Krakatau yang punya potensi letusan luar biasa.
(Foto: Creative Commons/Dwi Pambudo)
Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Di mana lokasi Anak Gunung Krakatau? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023