Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu sudah memeriksa fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan Oktober 2023 ini?
Fenomena terdekat yang sedang dinantikan semua orang adalah gerhana matahari 'Cincin Api' yang akan terlihat di seluruh Amerika Utara pada 14 Oktober.
Selain gerhana, bulan ini kita juga dapat mengamati fenomena hujan meteor, lo.
Bersumber dari space.com, hujan meteor Orionid tahun 2023 aktif di antara 26 September hingga 22 November.
Beruntungnya, puncaknya akan berlangsung pada tanggal 20-21 Oktober 2023.
Pada waktu berlangsungnya, meteor Orionid diperkirakan akan muncul di mana saja di langit, namun lebih jelas ketika berada di konstelasi Orion.
Kita bisa mengamati sekitar 20 meteor per jam dari hujan meteor Orionid ini.
Puncak hujan meteor Orionid diperkirakan dapat diamati dengan jelas karena tidak adanya gangguan cahaya Bulan tahun ini.
Sebab, kondisi langit pada saat fenomena hujan meteor dipengaruhi oleh fase Bulan, teman-teman.
Jika Bulan purnama sedang terlihat, maka sinar terangnya dapat menyebabkan gangguan dan menyapu meteor yang terangnya lebih redup.
Fakta Unik Meteor Orionid
Baca Juga: Kecepatan Putarannya Hingga 43.000 Km/Jam, Inilah Planet dengan Rotasi Tercepat
Meteor Orionid adalah salah satu hujan meteor tahunan yang terjadi ketika Bumi melewati lintasan komet Halley.
Meteor Orionid berasal dari debu dan partikel kecil yang dilepaskan oleh komet Halley yang dapat terlihat dari Bumi secara teratur setiap 76 tahun.
Meteor Orionid dinamai demikian karena radiannya, yaitu titik tempat meteornya tampak berasal, berada di dekat rasi bintang Orion.
Radian meteor Orionid berada di dekat bintang Betelgeuse, salah satu bintang paling terang di rasi Orion.
Saat meluncur selama hujan meteor berlangsung, Orionid memiliki kecepatan tinggi ketika memasuki atmosfer Bumi, mencapai sekitar 66 kilometer per detik.
Hal ini menyebabkan meteornya terlihat dengan cahaya yang terang dan cepat melintasi langit.
Uniknya, meteor Orionid cenderung memiliki jejak cahaya yang singkat dan cepat, dengan warna kebiruan.
Jika teman-teman ingin melihat meteor Orionid, tempat terbaik adalah di lokasi yang tidak terlalu terpapar cahaya kota atau polusi cahaya.
Hujan Meteor Mendatang
Setelah hujan meteor Orionid, pada bulan November mendatang, juga ada fenomena hujan meteor Taurid dan Leonid.
Hujan meteor Taurid merupakan hujan meteor tahun yang terjadi setiap bulan November.
Baca Juga: Bumi Punya Bulan, Bisakah Bulan Memiliki Bulan Lain yang Mengorbitnya?
Meteor Taurid berasal dari puing-puing dan debu yang dilepaskan oleh komet Encke. Hujan meteor Taurid dibedakan menjadi dua aliran, yakni Taurid Selatan dan Taurid Utara.
Puncak hujan meteor Taurid Selatan diperkirakan terjadi pada 4-5 November, sedangkan puncak hujan meteor Taurid Utara berlangsung pada 11-12 November.
Pada saat berlangsungnya hujan meteor, meteor Taurid memiliki kecepatan kira-kira 28 kilometer per detik.
Sementara itu, hujan meteor Leonid menghasilka kecepatan meteor hingga 10-14 meteor per jam.
Meteor Leonid berasal dari debu dan partikel kecil yang dilepaskan oleh komet Tempel-Tuttle.
Meteor Leonid dinamai demikian karena radiannya, yaitu titik tempat meteornya tampak berasal, yakni berada di dekat rasi bintang Leo.
Beberapa kali dalam seabad, meteor Leonid dapat menciptakan "badai meteor," yaitu fenomena ketika ribuan bahkan jutaan meteor dapat terlihat dalam satu jam.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Kenapa tahun ini puncak hujan meteor Orionid bisa terlihat jelas? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023