Selain lebih terang, bintang Betelgeuse juga lebih besar dari Matahari, diamternya sekitar 1,2 miliar kilometer.
Ukuran tersebut sekitar 700 kali lipat Matahari dan 15 kali lebih besar.
Namun, Betelgeuse tidak memiliki suhu sepanas Matahari, dengan suhu permukaannya sekitar 3.300°C.
Sementara itu, lapisan atmosfer Matahari yaitu fotosfer memiliki suhu sekitar 5.500°C, sedangkan koronanya mencapai suhu hingga 2.000.000°C.
Sebenarnya, Betelgeuse pernah bersuhu lebih panas dari Matahari, yakni ketika sedang mengalami masa jaya atau pertumbuhan.
Bersumber dari ScienceAlert, Betelgeuse dulunya adalah bintang tipe O berwarna biru-putih, jenis bintang utama paling masif yang dapat membakar hidrogen.
Pada masa itulah, Betelgeuse pernah mencapai suhu permukaan sekitar 50.000°C.
Sejarah Betelgeuse
Para ilmuwan mempelajari Betelgeuse dari tahun ke tahun karena letaknya yang tergolong dekat dengan Bumi.
Dahulu, orang Mesir memasukkan Betelgeuse ke dalam bintang dalam konstelasi Osiris, yang diambil dari nama dewa dunia bawah menurut mitos di Mesir.
Kemudian, astronomi Yunani Kuno bernama Claudius Ptolemy menggambarkan Betelgeuse dengan kata Yunani yaitu "hypokirrhos".
Baca Juga: Kecepatan Putarannya Hingga 43.000 Km/Jam, Inilah Planet dengan Rotasi Tercepat