Perbedaan Konservasi In Situ dan Ex Situ Serta Contohnya, Materi IPA

By Amirul Nisa, Kamis, 19 Oktober 2023 | 08:30 WIB
Badak Sumatra yang ada di Taman Nasional Way Kambas. (Pixabay)

Meski begitu, cara konservasi ini terkenal sulit dilakukan dengan keberhasilan yang tinggi, karena jenis yang dominan lebih banyak ada di tempat alaminya.

Tumbuhan dan satwa akan sulit beradaptasi di tempat baru terlebih untuk berkembang biak.

Lingkungan buatan yang dilakukan dalam konservasi ex situ mencakup pada manajemen udara, air, mineral, yang berkaitan dengan organisme yang dijaga.

Sehingga cara ini dianggap memerlukan survei, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan, dan latihan yang tidak mudah.

Contoh Konservasi Ex Situ

- Taman Safari: Taman Safari Cisarua, Taman Safari Prigen, dan Bali Safari & Marine Park

- Kebun Botani: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Kuningan, Kebun Raya Cibodas, dan lain sebagainya.

- Kebun Binatang: Taman Burung Bali, Bali Zoo, Kebun Binatang Gembira Loka, dan lain sebagainya.

Perbedaan Konservasi In Situ dan Ex Situ

Dari penjelasan itu, perbedaan dua jenis konservasi ini ada pada tempat penangkaran atau perawatan tumbuhan dan satwa.

Pada konservasi in situ perawatan bukan hanya pada tumbuhan atau satwa tapi juga pada ekosistem yang ada di tempat tersebut.

Sehingga perawatan tumbuhan dan satwa dilakukan di habitat aslinya dengan pengamatan secara tidak langsung.

Sedangkan konservasi ex situ dilakukan di tempat khusus yang dibuat mirip seperti habitat dari satwa atau tumbuhan yang akan dikembangbiakkan.

Baca Juga: Apa Saja Bentuk Konservasi yang Bisa Kita Temukan di Indonesia? Materi Kelas 4 SD Tema 9