Fenomena Alam saat Gunung Meletus, Lebih Berbahaya Lahar Panas atau Lahar Dingin?

By Amirul Nisa, Rabu, 1 November 2023 | 15:00 WIB
Lahar panas yang muncul saat gunung mengalami erupsi atau kita kenal dengan gunung meletus. (wirestock)

Sehingga, manusia yang tinggal di lereng gunung bisa melakukan evakuasi sebelum lahar muncul.

Ciri dari akan munculnya lahar adalah adanya gempa bumi vulkanik, suara dentuman, dan asap.

Lahar Dingin

Lahar dingin, seperti namanya, memiliki suhu yang lebih rendah daripada lahar panas.

Jenis lahar ini terbentuk oleh aliran air yang berasal dari salju gunung atau hujan yang membanjiri material vulkanik padat, seperti abu vulkanik dan batuan.

Lahar dingin biasanya lebih lambat daripada lahar panas dan suhunya tidak terlalu tinggi.

Jenis ini cenderung mengalir dengan kecepatan yang lebih rendah, seperti aliran lumpur, dan memiliki viskositas yang lebih tinggi.

Meskipun lahar dingin memiliki suhu yang lebih rendah, lahar ini masih bisa sangat berbahaya.

Jenis lahar ini dapat merusak tanaman, bangunan, dan infrastruktur yang dilaluinya.

Lahar dingin juga berdampak buruk pada makhluk hidup seperti hewan dan manusia.

Perbandingan Bahaya Lahar Panas dan Lahar Dingin

Bila dilihat dari tingkat bahaya antara lahar panas dan lahar dingin, lahar panas jelas lebih berbahaya.

Lahar panas memiliki suhu yang sangat tinggi dan bisa bergerak dengan cepat.

Baca Juga: Siklus Matahari Akan Mencapai Puncaknya pada Tahun 2024, Apa Dampaknya?