Pijaran itu diketahui hidup lebih lama dibandingkan emisi sinar gamma dan juga dapat mengionisasi lapisan ozon.
Efek yang paling mengancam dari tabrakan bintang neutron berasal dari sinar kosmik yang menyebar.
Jika sinar kosmik mengenai Bumi, lapisan ozon akan terkelupas dan rentan terkena sinar ultraviolet ribuan tahun!
Jangan Panik Dulu!
Perlu diketahui, penggabungan bintang neutron ini sangat jarang terjadi di galaksi Bima Sakti ini.
Bayangkan saja, dari 100 miliar bintang di Bima Sakti, para ilmuwan hanya menemukan satu sisa kilonova!
Satu sistem nenek moyang kilonova itu adalah CPD-29 2176 yang terletak 11.400 tahun cahaya dari Bumi.
Ada peristiwa lain yang punya peluang lebih besar menimbulkan bahaya, seperti asteroid dan ledakan supernova.
Misalnya, asteroid besar yang terjadi 66 juta tahun lalu yang memusnahkan tiga perempat kehidupan di Bumi.
Kesimpulannya, kilonova punya bahaya yang lebih besar dari supernova, namun jauh lebih jarang terjadi.
Kilonova bisa saja jadi ancaman bagi planet di galaksi tua tempat pembentukan bintang berakhir, bukan Bima Sakti.
Baca Juga: Buang Materi ke Antariksa dengan Kecepatan 40.000 Km/Detik, Ini Fakta Supernova