Letusan Matahari Ciptakan Ngarai Api Besar, Lebarnya 10.000 Kilometer!

By Fransiska Viola Gina, Senin, 6 November 2023 | 19:00 WIB
Letusan Matahari menghasilkan lembah yang disebut Ngarai Api. (Braňo/Unsplash)

Namun ketika keduanya saling terkait, mereka jadi kurang efektif dalam menahan plasma di tempatnya.

Kondisi inilah yang memungkinkan terbentuknya tonjolan besar dan lembah yang muncul di permukaan.

Saat Matahari mendekati titik maksimum, jumlah bintik hitam akan meningkat hingga Matahari nyaris tertutup.

Tak hanya itu, Matahari juga mulai menyemburkan jilatan api dengan intensitas yang semakin sering dan kuat.

Para ilmuwan mencatat, saat ini Matahari berada di siklus ke-25, sejak secara resmi dimulai pada Desember 2019.

Siklus Matahari ke-25 ini telah berkembang dan menunjukkan tanda-tanda jauh lebih aktif dari prediksi awal.

Oleh karena itu, para ilmuwan pun saat ini percaya bahwa titik maksimum bisa datang lebih awal dengan kekuatan besar.

Ketika partikel berenergi tinggi menumbuk Bumi, medan magnet planet akan mengalirkannya ke kedua kutub Bumi.

Partikel berenergi tinggi ini kemudian bebenturan dengan partikel udara yang menyebabkan terbentuknya aurora.

Namun jika partikel berenergi tingi dari Matahari berjumlah besar, dampaknya akan lebih ekstrem. Apa itu, Bo?

Beberapa wilayah di Bumi bisa mengalami gangguan listrik karena transformator akan kelebihan muatan.

Baca Juga: Siklus Matahari Akan Mencapai Puncaknya pada Tahun 2024, Apa Dampaknya?