Bobo.id - Teman-teman, sudahkah kamu belajar mengenai majas personifikasi di sekolah?
Majas disebut juga gaya bahasa, yang umum digunakan dalam karya sastra untuk membantu pembaca ikut berimajinasi dengan karya yang dibaca.
Sebagai gaya bahasa, majas juga dapat menambah kesan indah dan menarik pada sebuah karya sastra.
Nah, majas ini paling banyak digunakan dalam karya puisi, teman-teman.
Dalam karya sastra berupa puisi, diksi yang digunakan berbeda dengan diksi yang diucapkan dalam percakapan sehari-hari.
Pembuat puisi harus memperhatikan keindahan bunyi yang seirama dengan kiasan, sehingga diterapkanlah majas di dalamnya.
Beberapa waktu lalu, kita telah belajar menyebutkan contoh penggunaan majas repetisi dalam puisi karya sastrawan Indonesia.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 SD, kita akan belajar menyebutkan contoh penggunaan majas personifikasi dalam puisi.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Contoh Penggunaan Majas Personifikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, personifikasi adalah pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau manusia.
Jadi, majas personifikasi bertujuan untuk mengibaratkan barang atau makhluk hidup lain dapat melakukan kegiatan seperti manusia.
Baca Juga: Contoh Penggunaan Majas Repetisi dalam Puisi, Materi Kelas 6 SD
Berdasarkan jenisnya, majas personifikasi termasuk majas perbandingan yang berguna untuk membandingkan suatu hal dengan hal lain, baik lebih kecil, lebih besar, maupun sama.
Beberapa sastrawan Indonesia membuat puisi dengan menerapkan gaya bahasa atau majas personifikasi ini. Berikut contohnya.
1. Hujan Bulan Juni
Puisi "Hujan Bulan Juni" merupakan karya sastrawan Sapardi Djoko Damono. Kalimat yang dicetak miring di bawah ini merupakan contoh penggunaan majas personifikasi.
Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucap diserap akar pohon bunga itu
Penjelasan:
Hujan merupakan suatu fenomena alam yang tentu saja tidak bisa melakukan kegiatan manusia. Namun, dalam puisi di atas, hujan justru digambarkan memiliki sifat tabah, bijak, dan arif.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membaca Puisi yang Baik? Materi Bahasa Indonesia
2. Menatap Merah Putih
Puisi "Menatap Merah Putih" merupakan karya sastrawan Sapardi Djoko Damono.
Kalimat yang dicetak miring dari penggalan puisi di bawah ini merupakan contoh penggunaan majas personifikasi.
Menatap merah putih melambai dan menari-nari di angkasa
Kibarannya telah banyak menelan korban nyawa dan harta benda
Penjelasan:
Merah putih merupakan sebutan untuk bendera Indonesia. Dalam penggalan puisi di atas, disebutkan bahwa bendera Indonesia dapat melambai dan menari.
3. Ambulans
Puisi "Ambulans" merupakan karya sastrawan Joko Pinurbo.
Kalimat yang dicetak miring dari penggalan puisi di bawah ini merupakan contoh penggunaan majas personifikasi.
Negara
meraung-raung
menjemput
Baca Juga: Identifikasi Pantun Nasihat Tentang Coretan Tembok, Materi Kelas 5 SD
warganya
yang terlantar
dan terlambat
ia selamatkan.
Penjelasan:
Negara tentu saja tidak bisa meraung, namun diumpamakan sedang meraung seperti suara hewan atau manusia yang berteriak.
----
Kuis! |
Kenapa majas digunakan dalam puisi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023