Bobo.id - Teman-teman, sudahkah kamu mengenal majas dalam karya sastra?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.
Dengan kata lain, majas adalah gaya bahasa yang berfungsi membandingkan sesuatu. Kata lain dari majas adalah kiasan.
Kiasan diambil dari kata kias, yang berarti perbandingan (persamaan); ibarat; contoh yang telah ada (terjadi).
Biasanya, majas digunakan dalam beragam karya sastra, baik puisi maupun prosa.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 SD kali ini, kita akan belajar menyebutkan fungsi majas bagi beragam karya sastra.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Sebelum memahami fungsi majas bagi beragam karya sastra, teman-teman perlu mengenal pengertian dan sifat karya sastra.
Karya sastra adalah sebuah karya yang diciptakan seseorang dengan bahasa indah dan imajinasi untuk menyatakan perasaan atau pemikiran terhadap sesuatu.
Adapun bentuk karya sastra yang sering kita temukan adalah karya fiksi dan puisi.
Karangan fiksi adalah karya tulis, karangan, atau cerita yang dibuat oleh pengarang berdasarkan khayalan atau dunia rekaan pengarang, bukan kenyataan.
Baca Juga: 25 Contoh Majas Hiperbola dalam Bentuk Kalimat dan Penjelasan
Sedangkan puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Baik karangan fiksi berupa prosa maupun puisi, keduanya bertujuan untuk menghibur dan menceritakan suatu peristiwa.
Selain itu, karya sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang peristiwanya tidak benar-benar terjadi.
Oleh karena itu, majas berfungsi untuk membantu pembaca ikut berimajinasi dengan karya yang dibaca.
Sebab, meski majas yang digunakan sama, tidak semua orang mengartikan majas dengan pemahaman yang sama.
Sebagai gaya bahasa, majas juga dapat menambah kesan indah dan menarik pada sebuah karya sastra.
Majas dibedakan menjadi dua, yaitu majas perbandingan dan majas pertentangan.
Majas perbandingan bertujuan untuk membandingkan suatu hal dengan hal lain, baik lebih kecil, lebih besar, maupun sama.
Sedangkan majas pertentangan bertujuan untuk menggambarkan dua hal yang berlawanan atau bertentangan.
- Majas hiperbola, merupakan gaya bahasa yang bertujuan untuk membandingkan suatu hal secara berlebihan, atau melebih-lebihkan.
Contoh: Ia berjalan lambat seperti kura-kura yang membawa beban berat.
Baca Juga: Mengenal 9 Majas Perbandingan, Ini Penjelasan dan Contoh Kalimatnya
- Majas personifikasi, merupakan gaya bahasa yang bertujuan untuk mengibaratkan barang atau makhluk hidup lain dapat melakukan kegiatan seperti manusia.
Contoh: Tidak seperti malam biasanya, Bulan sedang memamerkan terangnya yang indah.
- Majas metafora, merupakan gaya bahasa yang bertujuan untuk membandingkan dua objek atau hal yang berbeda namun memiliki sifat yang serupa.
Contoh: Raja Hutan sedang mengaum dengan gagahnya.
- Majas eufemisme, merupakan gaya bahasa yang bertujuan untuk menggunakan ungkapan yang lebih halus terhadap ungkapan.
Contoh: Ayah sudah berpulang sebelum melihatku juara kelas.
- Majas alegori, merupakan gaya bahasa yang bertujuan untuk mengibaratkan, melambangkan, atau sebagai kiasan dari sebuah kata, kalimat, atau cerita.
Contoh: Hidup ini seperti roda yang sedang berputar.
- Paradoks, merupakan majas yang menunjukkan perlawanan antara dua pendapat.
Contoh: Di dalam keramaian, aku masih merasa sepi.
- Antitesis, merupakan majas yang menggunakan dua kata berlawanan untuk mengungkapkan pertentangan.
Baca Juga: 30 Contoh Majas Metafora Lengkap dengan Artinya
Contoh: Nenek menasihati mereka tentang pahit manis kehidupan.
----
Kuis! |
Apa saja bentuk karya sastra? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR