Menurut NASA, pada abad ke-19, seorang astronom bernama Heinrich Olbers menemukan sebuah kontradiksi atau pertentangan yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah.
Pertentangan yang ditemukannya yaitu, mengapa langit malam tidak terlihat cerah secara seragam?
Langit malam kita memang terlihat hitam, meskipun ada banyak benda langit bersinar di sana.
Faktanya, meskipun ada banyak bintang di angkasa, jarak antarbintang sangat jauh, teman-teman.
Bintang paling terang pun akan terlihat redup jika dipandang dari planet Bumi, karena cahaya harus melalui perjalanan yang jauh.
Selain itu, bintang-bintang tidak bisa bergerak. Posisinya akan terus sama dari waktu ke waktu.
Jadi, ketika konstelasi bintang yang terang berada di satu tempat pada hari ini, beberapa waktu ke depan itu akan tetap di tempatnya.
Maka, ruang angkasa tidak bisa benar-benar diterangi oleh bintang, karena alam semesta meluas tanpa batas.
Ruang Angkasa yang Dingin
Luas ruang angkasa yang tidak terbatas juga menyebabkan suhunya sangat dingin, lo.
Bersumber dari Livescience, suhu dasar ruang angkasa disebut sangat dingin, yaitu mencapai 2,7 Kelvin atau -270,45°C.
Baca Juga: UY Scuti adalah Bintang Terbesar di Alam Semesta, Seberapa Besar Ukurannya?