Karakteristik Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Pada Setiap Periodenya

By Fransiska Viola Gina, Senin, 4 Desember 2023 | 12:00 WIB
Karakteristik pelaksanaan demokrasi di Indonesia. (freepik/pch.vector)

Pola rekrutmen politik: Indikator ini hanya terjadi kepada para pembentuk negara saja. Artinya, tertutup.

Pelaksanaan pemilu: Pemilihan umum pada periode ini belum terjadi karena masih pasca kemerdekaan.

Pemenuhan hak dasar: Pemenuhan hak dasar warga negara sudah terlaksana, namun belum maksimal.

2. Periode 1949-1959

Akuntabilitas: Pertanggungjawaban pemegang jabatan dan politis umum yang cukup tinggi di masa itu.

Rotasi kekuasaan: Adanya pergantian kabinet hingga beberapa kali karena kurang mendapat kepercayaan.

Pola rekrutmen politik: Kurang adanya campur tangan pemerintah sehingga tiap partai bisa memilih ketua.

Pelaksanaan pemilu: Pemilihan umum dilaksanakan satu kali pada tahun 1955 dengan prinsip demokrasi.

Pemenuhan hak: Di masa ini, setiap warga negara masih memiliki hak-hak dasar yang sama.

3. Periode 1959-1965

Akuntabilitas: Presiden menjadi satu-satunya institusi paling berkuasa dengan dekrit presiden 1959.

Rotasi kekuasaan: Tidak adanya rotasi kekuasaan karena secara konstitusi presiden paling berkuasa.

Baca Juga: 5 Indikator Suatu Negara dan Pemerintahan Menerapkan Sistem Demokrasi

Pola rekrutmen politik: Di masa ini, rekrutmen politik ditentukan secara langsung oleh presiden.