Selain Pohon Cemara, Kenapa Lonceng Selalu Dikaitkan dengan Perayaan Natal?

By Grace Eirin, Jumat, 22 Desember 2023 | 17:00 WIB
Lonceng merupakan salah satu hal yang selalu ada saat Natal. (Laura James/pexels)

Bobo.id - Teman-teman, sudahkah kamu menghias pohon Natal di rumah? 

Biasanya, kita bisa menemukan beragam pernak-pernik pohon Natal berupa permen tongkat, topi Sinterklas, kaus kaki, bintang, lilin, hingga lonceng. 

Yap, lonceng merupakan salah satu ornamen wajib untuk Natal. 

Oleh karena itu, pada setiap lagu-lagu bertema Natal akan ada bunyi lonceng yang khas, menandakan suasana Natal. 

Tapi, tahukah kamu bagaimana lonceng selalu dikaitkan dengan Natal?

Yuk, cari tahu fakta menariknya dari artikel ini!

Lonceng Natal 

Lonceng dihubungkan dengan Natal karena sejak dahulu sudah banyak gereja yang menggunakan lonceng. 

Di gereja, lonceng yang dibunyikan saat matahari terbenam menandakan bahwa akan ada kebaktian pada hari itu. 

Denting lonceng juga dibunyikan pada malam Natal sebagai tanda kebaktian pertama di hari Natal. 

Bahkan, ada juga gereja-gereja yang membunyikan lonceng pada tengah malam sebelum Hari Natal untuk mengadakan misa. 

Baca Juga: 2 Tradisi Natal di Manado yang Unik, Ada Kunci Taon dan Pasiar

Misa tengah malam ini masih terus dilakukan di gereja Katolik yang berada di Prancis, Spanyol, dan Italia. 

Bersumber dari whychristmas.com, penggunaan lonceng pada lagu-lagu Natal sudah dilakukan sejak zaman Victoria (1820-1914). 

Saat itu, orang-orang menyanyikan lagu Natal dengan lonceng tangan berukuran kecil, yang kemudian menjadi kebiasaan yang populer. 

Setelah itu, pada September 1857, ada lagu berjudul 'One Horse Open Sleigh' yang sekarang populer dengan judul 'Jingle Bells'. 

Uniknya, lagu ini sebenarnya merupakan lagu perayaan Thanksgiving, bukan lagu Natal. 

Namun, karena di dalam liriknya menggambarkan suasana musim dingin dan sering dinyanyikan saat Natal, maka lagu ini dikenal sebagai lagu Natal. 

Dengan begitulah, lonceng semakin sering dikaitkan dengan perayaan Natal. 

Kenapa Bunyinya Bervariasi? 

Lonceng memiliki berbagai ukuran dan bahan, yang menghasilkan berbagai bunyi.

Sebuah lonceng yang lebih besar biasanya akan menghasilkan bunyi yang lebih dalam dan berat, sementara lonceng yang lebih kecil akan menghasilkan bunyi yang lebih tinggi dan ringan.

Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat lonceng juga mempengaruhi suara yang dihasilkannya.

Baca Juga: Apa Makna Lilin di Hari Natal? Ternyata Sudah Ada Sejak Abad Pertengahan

Bahan seperti perunggu, tembaga, atau baja memiliki karakteristik akustik yang berbeda, yang mempengaruhi bagaimana lonceng menghasilkan bunyi.

Lonceng dibunyikan dengan cara yang berbeda menyesuaikan ukurannya. Ada yang dipukul atau digoyangkan. 

Cara lonceng dibunyikan ini juga mempengaruhi bunyi yang dihasilkannya.

Beberapa lonceng dipukul dengan palu, sementara yang lain digoyangkan atau dipukul dengan teknik khusus untuk menghasilkan bunyi yang berbeda.

Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.

----

Kuis!

Apa tujuan dibunyikannya lonceng gereja?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023