Apakah Perbedaan Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern? Materi IPS

By Fransiska Viola Gina, Selasa, 9 Januari 2024 | 11:00 WIB
Perbedaan imperialisme kuno dan imperialisme modern. (Monstera/Pexels)

Tujuan imperialisme kuno itu 3G, yakni Gold (kekayaan), Glory (lejayaan) dan Gospel (penyebaran agama).

Contoh imperialisme kuno yakni imperialisme di Indonesia oleh bangsa Portugis pada awal abad ke-16.

Didorong semangat 3G, bangsa Portugis melakukan penjelajahan samudra untuk memburu rempah-rempah.

Kondisi ini mendorong Portugis memiliki daerah kekuasaan yang luas sebagai simbol kejayaan negaranya.

Pada masa itu, fungsi tanah jajahan di Indonesia adalah untuk dikeruk keuntungannya, teman-teman.

Selain itu, penjelajahan bangsa barat ke dunia Timur juga membawa misi suci yakni penyebaran agama.

Bahkan, di setiap kapal ada misionaris yang menganggap penyebaran ajaran adalah panggilan hidupnya.

Untuk itu, ketika menerapkan imperialisme di Indonesia, bangsa Portugis menyebarkan agama Kristen-Katolik.

Setelah bangsa Portugis menerapkan paham imperialisme kuno, kemudian diikuti bangsa lainnya, yakni:

Imperialisme Modern

Berbeda sekitar tiga abad dari sebelumnya, imperialisme modern muncul pertama kali pada abad ke-18.

Baca Juga: 5 Dampak Positif Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial

Yap, paham imperialisme kuno ini muncul setelah Revolusi Industri yang terjadi sekitar tahun 1750-1850.