Bahkan, bersumber dari Kompas.com, abu vulkanik bisa menghantarkan listrik saat teksturnya basah.
Hujan abu biasanya menimpa beberapa daerah di sekitar gunung api, tergantung ke mana arah angin.
Terbentuknya Hujan Abu
Seperti kita tahu, Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi teraktif di Pulau Jawa yang sering erupsi.
Ketika Gunung Merapi alami erupsi, maka ia bisa menyebarkan abu vulkanik ke daerah di sekitarnya.
Terbentuknya abu vulkanik kini dapat terjadi selama gunung berapi itu mengalami letusan eksplosif.
Letusan ini terjadi ketika gas yang larut dalam magma mengembang dan keluar dengan keras ke udara.
Kekuatan gas itu menghancurkan batuan padat, mengoyak magma, dan meledakkannya ke udara.
Hal ini membuat material itu mengeras jadi pecahan batu dan kaca vulkanik yang berada di udara.
Saat berada di udara, abu dan gas panas akan naik dengan cepat lalu membentuk kolom letusan.
Sementara itu, batuan lebih besar yang dikeluarkan oleh ledakan, akan jatuh dalam jarak yang dekat.
Baca Juga: Mengapa Kabut Bisa Muncul saat Musim Kemarau? Ini Penjelasannya