NASA Temukan Ukuran Bulan Makin Kecil dan Menyusut, Apa Penyebabnya?

By Fransiska Viola Gina, Rabu, 31 Januari 2024 | 16:00 WIB
Dampak dari ukuran bulan yang menyusut. (Pexels/Bruno Scramgnon)

Fenomena ini membuat satu bagian kerak yang mudah rapuh ini didorong ke atas ke bagian yang berdekatan.

Hal inilah yang membuat permukaan Bulan jadi berkerut, mirip anggur yang mengerut menjadi kismis!

Selain itu, permukaan Bulan tak terlalu padat sehingga partikel bisa lepas dan terlempar akibat adanya benturan.

Sejak LRO milik NASA beroperasi 10 tahun lalu, lebih dari 3.500 patahan dorong ini telah ditemukan. Banyak, ya!

Kalau ada bagian Bulan yang lebih terang, itu tandanya ada kerak Bulan yang baru terbuka, teman-teman.

Fenomena ini juga menunjukkan bahwa di Bulan terjadi peristiwa gempa yang mirip dengan yang ada di Bumi.

Karena aktivitas tektonik, ukuran Bulan kini diprediksi mengecil 50 meter dalam beberapa ratus juta tahun.

Gempa yang Terjadi di Bulan

Para astronom Apollo pertama mulai mengukur aktivitas seismik di Bulan pada tahun 1960 dan 1970-an.

Mereka menemukan kalau aktivitas seismik sebagian besar terjadi di perut Bulan, di permukaan hanya sedikit.

Gempa Bulan banyak terjadi dekat dengan patahan dorong yang diakibatkan oleh adanya aktivitas tektonik.

Baca Juga: Jadi Bulan Purnama Pertama di Tahun 2024, Kapan Waktu Wolf Moon Terlihat?