4. Seni Pertunjukan
Akulturasi pada seni pertunjukan muncul dalam seni wayang. Ada beberapa jenis, seperti wayang kulit, orang, dan golek.
Saat ini, pertunjukan wayang sering dikaitkan dengan magis religius, yakni sebagai pemujaan pada nenek moyang.
Seni wayang sudah sangat terkenal, khususnya di Pulau Jawa. Nilai yang terkandung dalam wayang bersifat pendidikan.
Menariknya, cerita dalam pertunjukan wayang diadaptasi dari India dan wayangnya buatan orang Indonesia.
Saat ini, cerita wayang lebih banyak bercerita tentang petualangan dan kepahlawanan. Contoh: murwakala dan dewi sri.
5. Sistem Kepercayaan
Akulturasi kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan Nusantara juga bisa dilihat dari sistem kepercayaannya.
Sebelum masuknya Hindu-Buddha, masyarakat menyembah roh nenek moyang atau sering disebut animisme.
Setelah masuknya pengaruh kebudayaan India, kepercayaan animisme tidak hilang. Ini bisa dilihat dari fungsi candi.
Di India, candi berfungsi sebagai tempat pemujaan. Di Indonesia digunakan sebagai tempat menyimpan abu raja.
6. Sistem Pemerintahan
Sebelum datangnya orang-orang India, di Kepulauan Indonesia sebenarnya sudah mengenal sistem pemerintahan.
Baca Juga: Mengenal 7 Kerajaan Hindu-Buddha yang Pernah Ada di Indonesia, Materi IPS
Kala itu, sistem pemerintahan Indonesia masih sederhana. Pemimpin rakyat Indonesia bernama kepala suku.