Bobo.id - Teman-teman tentu sudah belajar tentang revolusi Bulan di sekolah.
Revolusi Bulan artinya proses perputaran bulan mengelilingi Bumi pada orbitnya, yang mengakibatkan adanya fenomena gerhana bulan.
Gerakan ini juga mengakibatkan gerhana matahari total yang terjadi pada 8 April 2024 lalu.
Di Tata Surya, ada delapan planet termasuk Bumi yang mengalami rotasi dan revolusi. Apakah teman-teman masih ingat apa itu rotasi?
Rotasi adalah berputarnya planet pada sumbu atau porosnya.
Kecepatan rotasi planet berbeda satu sama lain, namun dari semua planet di Tata Surya, Jupiter adalah planet dengan rotasi paling cepat.
Nah, apakah Bulan juga mengalami rotasi?
Pertanyaan menarik! Yuk, cari tahu fakta menariknya dari artikel ini!
Rotasi Bulan
Menurut penelitian astronom, Bulan juga berputar pada porosnya namun gerakannya berbeda.
Bersumber dari space.com, Bulan berputar mengorbit Bumi setiap 27.322 hari sekali, dan membutuhkan waktu sekitar 27 hari untuk berputar satu kali pada porosnya.
Baca Juga: Berotasi 4 Jam Sekali, Inilah Planet Katai dengan Rotasi Tercepat di Tata Surya
Oleh karena itu, Bulan tampak tidak berputar jika dilihat dari Bumi karena gerakannya yang sangat lambat, teman-teman.
Fenomena unik ini disebut dengan rotasi sinkron Bulan menurut para ilmuwan.
Sisi Bulan yang selalu menghadap Bumi disebut sisi dekat, sementara sebaliknya disebut sisi jauh.
Terkadang, sisi jauh ini juga disebut sebagai sisi gelap Bulan, yang tidak bisa dilihat dari Bumi.
Pada fase bulan baru, sisi belakang atau sisi yang dianggap gelap pada Bulan akan disinari cahaya Matahari.
Sayangnya, orbit dan rotasinya tidak seimbang, sehingga saat Bulan berada paling dekat dengan Bumi, rotasinya akan lebih lambat.
Sebaliknya, saat Bulan berada paling jauh dengan Bumi, rotasinya akan lebih cepat.
Revolusi Bulan
Jika Bumi berputar mengelilingi Matahari pada porosnya, Bulan juga mengelilingi Bumi pada porosnya.
Itulah mengapa Bulan disebut satelit Bumi, karena memenuhi ciri-ciri satelit, yaitu berputar mengelilingi benda langit yang umumnya lebih besar.
Dengan adanya revolusi Bulan, maka ada kondisi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari.
Baca Juga: Jadi Pertunjukan Cahaya di Bumi, Apakah Planet Lain Bisa Mengalami Aurora?
Posisi ini menyebabkan terhalangnya sinar matahari untuk bisa sampai ke permukaan Bumi, sehingga terjadi gerhana matahari.
Sebaliknya, saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, maka terjadilah gerhana bulan.
Hal itu menyebabkan sinar matahari yang seharusnya diterima oleh Bulan terhalang oleh Bumi. Oleh sebab itulah, saat gerhana Bulan terjadi Bulan berada pada bayang-bayang Bumi.
Selain menyebabkan dua fenomena tersebut, revolusi bulan juga mengakibatkan terjadinya fase bulan.
Fase bulan adalah perubahan penampakan Bulan saat mengelilingi Bumi, yang membuat bulan tampak lingkaran penuh, sabit, atau setengah lingkaran.
----
Kuis! |
Apa nama planet yang berotasi paling cepat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023