Bobo.id - Ketika melihat ke langit malam, kita akan melihat cahaya yang kelap-kelip. Yap, itulah bintang.
Bersumber dari Britannica Kids, bintang adalah bola gas yang berukuran besar dan juga bercahaya, lo.
Cahaya yang dipancarkan oleh bintang itu dihasilkan oleh reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi besar.
Sama seperti manusia, bintang tidak bisa hidup sendiri-sendiri. Yap, bintang suka hidup berkelompok.
Nah, kelompok bintang yang masih berada dalam satu galaksi ini disebut gugus bintang atau star cluster.
Dalam satu gugus bintang, ada ribuan bahkan jutaan bintang. Biasanya, umur bintang itu hampir sama.
Ada dua jenis gugus bintang, yakni gugus bola atau globular cluster dan gugus terbuka atau open cluster.
1. Gugus Bola
Gugus bola adalah kelompok bintang-bintang besar dan berusia tua yang saling terikat secara gravitasi.
Bersumber dari Info Astronomy, sebutan gugus bola ini berasal dari bentuknya yang memang seperti bola.
Interaksi gravitasi antarbintang di gugus inilah yang berperan membentuk gugusan seperti bola.
Baca Juga: Astronom Temukan Bintang Bisa Mengalami Pengurangan Massa, Apa Sebabnya?
O iya, gugus bola juga merupakan jenis gugus bintang yang terbesar dan paling masif di alam semesta, lo.
Penemuan gugus bola pertama kali pada 1665. Ia adalah Messier 22, gugus bola di rasi bintang Sagitarius.
Setelah penemuan itu, muncul penemuan lain. Ada sekitar 150 gugus bola yang ditemukan di Bima Sakti.
Menariknya, sekitar sepertiga dari seluruh gugus bola di galaksi kita ini berada dekat area pusat galaksi.
Karena diisi oleh jutaan hingga miliaran bintang, gugus bola menjadi objek alam semesta yang sangat terang.
Kalau Matahari saja sudah sangat terang, maka gugus bola terangnya sekitar 25.000 kali Matahari. Wow!
Bintang paling terang di gugus bola adalah raksasa merah, bintang yang terangnya 600 kali Matahari.
Bintang pada gugus bola biasanya memiliki usia yang sama karena terbentuk secara bersama-sama pula.
Nah, bintang itu kebanyakan merupakan bintang tua, yang usianya bisa mencapai 11-13 miliar tahun.
2. Gugus Terbuka
Berbeda dengan gugus bola, gugus terbuka ini tidak memiliki bentuk khusus sehingga disebut terbuka.
Baca Juga: Protobintang, Fenomena Ketika Bintang Bisa Mengalami 'Bersin', Apa Itu?
Gravitasi gugus bintang ini lemah sehingga bintang-bintang di dalamnya memiliki jarak yang berjauhan.
Meski begitu, jangan salah, sebab bintang-bintang yang ada di gugus terbuka tetap terikat oleh gravitasi.
Ikatan gravitasinya lemah dan kadang terganggu oleh pertemuan dengan gugus lain saat mereka mengorbit.
Hal ini membuat gugus terbuka sering mengalami perpindahan lokasi dan hilangnya salah satu bintang.
Di Galaksi Bima Sakti, ada lebih dari 1.100 gugus bintang terbuka yang sudah berhasil ditemukan, lo.
Tak seperti gugus bola yang bertahan miliaran tahun, gugus terbuka hanya bisa bertahan beberapa ratus juta tahun.
Menariknya, gugus terbuka hanya ditemukan di galaksi tak beraturan dan galaksi spiral, seperti Bima Sakti.
O iya, bintang-bintang di gugus ini memiliki usia yang hampir sama, yaitu ratusan hingga jutaan tahun.
Salah satu contoh gugus bintang terbuka ini adalah Pleiades atau Messier 45 di rasi bintang Taurus.
Pleiades adalah gugus terbuka terang yang bisa diamati di langit malam Bumi di arah rasi bintang Taurus.
Nah, itulah penjelasan tentang dua jenis gugus bintang. Semoga bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.
Baca Juga: Sisa Ledakan Supernova Bisa Menghasilkan Bintang Neutron, Apa Itu?
----
| Kuis! |
| Dari mana asal cahaya bintang? |
| Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023