Bobo.id - Bila melihat sejarah bangsa Indonesia, maka teman-teman akan tahu kalau masa penjajahan di negara ini berlangsung sangat lama.
Bukan hanya Belanda saja yang menjajah ada beberapa negara lain dan satu-satunya yang dari Asia adalah Jepang.
Jepang menjajah Indonesia memang tidak terlalu lama, tapi efek yang didapatkan cukup besar yang akan dipelajari pada materi IPS kelas 8 SMP.
Masuknya Jepang ke Indonesia bisa terjadi berkat berbagai propaganda dengan tujuan menarik simpati rakyat.
Meski begitu, penjajahan Jepang adalah masa yang cukup suram karena banyak kesulitan yang dialami rakyat Indonesia.
Pada masa penjajahan Jepang, rakyat Indonesia banyak yang harus bekerja untuk membuat parit, jalan, hingga lapangan terbang.
Para pekerja ini pun dikenal dengan sebagai romusha yang merupakan sebutan untuk pekerja buruh yang bekerja karena paksaan Jepang selama menjajah.
Tentunya, dengan perlakuan buruk pada masyarakat, muncullah banyak perlawanan pada penjajah ini.
Kali ini, kita akan belajar lebih banyak tentang berbagai jenis perlawanan pada Jepang, seperti berikut ini.
- Gerakan Koreri di Biak
- Perlawanan Masyarakat Cot Plieng
- Perlawanan Singaparna
- Perlawanan Aceh
- Perlawanan Indramayu
- Perlawanan Kalimantan
- Pemberontakan PETA
Berikut akan dijelaskan secara singkat tentang berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia selama penjajahan Jepang.
Baca Juga: Materi IPS, Apa Saja Organisasi Politik Bentukan Jepang di Indonesia?
1. Gerakan Koreri di Biak
Perlawanan rakyat Indonesia pada Jepang terjadi di berbagai tempat termasuk di Biak, Papua.
Perlawanan ini terjadi pada tahun 1943 yang dilakukan oleh gerakan Koreri di bawah pimpinan L. Rumkorem.
Gerakan Koreri terjadi karena perlakuan buruk Jepang pada rakyat di Papua pada saat itu.
Perlawanan pun dilakukan secara gerilya dengan gigih meski banyak korban yang berjatuhan.
Dengan usaha luar biasa itu, membuahkan hasil karena Jepang akhirnya kewalahan menghadapi serangan dan pergi dari Biak.
Biak pun jadi daerah pertama yang bebas dan mereka di Indonesia dari penjajahan Jepang.
2. Perlawanan Masyarakat Cot Plieng
Tentunya perlawanan tidak hanya terjadi di timur Indonesia, tapi juga di bagian barat yaitu di Cot Plieng Bayu, Aceh.
Perlawanan rakyat ini terjadi setelah delapan bulan datangnya Jepang ke daerah tersebut.
Serangan dilakukan dibawah pimpinan Tengku Abdul Jalil yang seorang guru ngaji di wilayah tersebut.
Perlawanan terjadi akibat Jepang yang meminta seluruh masyarakat Aceh melakukan seikerei, yang merupakan penghormatan pada kaisar Jepang dengan membungkuk ke arah Tokyo.
Permintaan itu pun ditolak dan Jepang justru melakukan sarangan ke tempat ibadah.
Baca Juga: Apa Peran BPUPKI dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia? Materi PPKn
Karena itu, pada tanggal 10 November 1942 Tengku Abdul Jalil membawa pasukan dan menyerang Jepang.
3. Perlawanan Singaparna
Perlawanan lain yang dilakukan saat penjajahan Jepang yaitu di Siangaparna, Tasikmalaya.
Serangan dilakukan pada tahun 1944 di bawah pimpinan K.H. Zaenal Mustafa dari pesantren Sukamanah.
Penyebab serangan dilakukan adalah alasan yang sama seperti di Aceh, yaitu penolakan untuk Seikerei.
Serangan dilakukan pada bulan Februari 1944, namun Jepang kemudian berhasil menangkap Kiai Zainal Mustafa dan para santri setelah salat Jumat.
4. Perlawanan Aceh
Wilayah Aceh melakukan perlawanan bukan hanya sekali namun ada juga perawanan yang terjadi di daerah Jangka Buyadi.
Perlawanan dilakukan pada bulan November 1944 dengan dipimpin oleh Teuku Hamid.
Perlawanan terjadi akibat Jepang melakukan tindak kekerasan dan tidak menghormati adat istiadat setempat.
Namun, selama serangan serangan Jepang melakukan ancaman hingga perlawanan dihentikan.
5. Perlawanan Idramayu
Di Indramayu juga terjadi perlawanan terhadap Jepang yang datang menjajah.
Perlawanan dilakukan pada bulan April 1944 di bawah pimpinan Haji Madriyas dengan pasukan para santrinya.
Baca Juga: Bagaimana Peristiwa Rengasdengklok Bisa Terjadi? Materi PPKn
Penyebab perlawanan terjadi adalah rakyat yang tidak sanggup lagi menerima kekejaman yang dilakukan para tentara Jepang.
Bahkan perlawanan lain pada bulan Juli 1944 juga terjadi di Desa Cidempet, Kecamatan Lohbener sebagai bentuk protes atas penguasaan padi milik rakyat.
6. Perlawanan Kalimantan
Di pulau Kalimantan, juga ada perlawanan pada Jepang yang dilakukan masyarakat.
Perlawanan ini terjadi dibawah pimpinan Pang Suma yang merupakan pemimpin Suku Dayak.
Awal mula perlawanan terjadi adalah adanya seorang pegawai Jepang yang dipukul oleh orang Kalimantan karena bertindak sewenang-wenang.
Dari itulah, Pang Suma melakukan perlawanan dengan memanfaatkan hutan rimba.
Akhirnya pada Juni 1945, Pang Suma berhasil merebut Meliau yang menjadi tempat pertahanan Jepang di Kalimantan.
7. Pemberontakan PETA
Di Blitar, terjadi pemberontakan dari tentara PETA yang dipimpin oleh Supriyadi dan cukup membuat pemerintah Jepang kerepotan.
Namun pemberontakan itu tidak berjalan lancar, karena senjata milik Jepang lebih kuat.
Beberapa pasukan pemberontak berhasil ditangkap dan dihukum, sedangkan sisanya bertahan di lereng Gunung Kawi.
Itu beberapa perlawanan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Jepang.
Baca Juga: Belajar Sejarah Indonesia, Kapan BPUPKI Dibentuk? Ini Penjelasannya
----
Kuis! |
Kenapa masa penjajahan Jepang begitu merugikan masyarakat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.