Bobo.id - Saat melihat langit malam, kita akan melihat cahaya kelap kelip yang cukup terang. Yap, itulah bintang.
Bintang adalah objek antariksa yang bisa memancarkan cahaya sendiri karena adanya reaksi fusi nuklir di intinya.
Dengan ukuran yang sangat besar, galaksi Bimasakti kemungkinan memiliki 100 hingga 400 miliar. Banyak, ya!
Meski begitu, jumlah bintang yang tinggal di galaksi Bimasakti ini tidak selalu sama dari waktu ke waktu, lo.
Hal ini karena bintang itu mirip dengan manusia yang memiliki masa hidupnya sendiri, teman-teman.
Yap, bintang mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan akhirnya mati. Itu adalah siklus yang berulang.
Hmm, lalu kira-kira berapa bintang yang masa hidupnya berakhir di Bimasakti tiap tahunnya? Simak, yuk!
Perbedaan Lama Hidup Bintang
Untuk mengetahui berapa banyak bintang yang mati di galaksi Bimasakti tiap tahunnya adalah hal rumit.
Hal ini karena masa hidup bintang itu bisa berbeda-beda tergantung pada massa bintang, teman-teman.
Untuk bintang bermassa rendah, fusi nuklir berakhir ketika semua hidrogan di inti bintang diubah jadi helium.
Baca Juga: Bukan Hanya Berwarna Putih, Apa Saja Warna Bintang di Langit?
Tanpa adanya panas dan tekanan fusi ke luar, maka sebuah bintang itu akan runtuh dengan sendirinya, lo.
Selama keruntuhan ini, tekanan pada inti menjadi begitu kuat sehingga sisa helium akan melepaskan energi.
Kemudian, atmosfer luar bintang mengembang dan berubah kemerahan dan menciptakan raksasa merah.
Akhirnya, bintang melepaskan atmosfer menggembung ini dan meninggalkan objek padat yakni katai putih.
Perlu diketahui, sekitar 97% bintang di Bimasakti, termasuk Matahari ditakdirkan menjadi katai putih.
Sementara untuk bintang yang massanya 8 kali atau lebih massa Matahari, terdapat proses kematian berbeda.
Bintang masif ini hanya membentuk sekitar 3% dari bintang-bintang di Bimasakti, namun dampaknya serius.
Yap, bintang ini menggabungkan unsur berat di intinya sehingga tidak dapat menahan gravitasinya.
Hasilnya adalah ledakan besar atau supernova. Inti bintang itu hidup jadi bintang neutron atau lubang hitam.
Bersumber dari Live Science, pengamatan supernova terakhir yang tercatat di Bimasakti terjadi pada 1604.
Namun, para astronom memperkirakan bahwa supernova terjadi sekali atau dua kali dalam satu abad di galaksi.
Baca Juga: Mengenal Katai Cokelat, Bintang Gagal yang Bentuknya Menyerupai Planet
Jumlah Bintang Mati di Bimasakti
Seperti disebutkan sebelumnya, 97% bintang yang ada di Bimasakti akan mati menjadi katai putih.
Sampai saat ini, para astronom bisa melihat katai putih karena mereka pancarkan tanda cahaya yang unik.
Para astronom menggunakan informasi ini untuk mengetahui berapa banyak bintang yang mati tiap tahun.
Masih bersumber dari Live Science, diperkirakan ada satu katai putih yang terbentuk setiap dua tahunnya.
Secara total, dengan terbentuknya katai putih ditambah supernova tiap 100 tahun, maka ditemukan kesimpulan.
Kesimpulannya, terdapat hampir 53 bintang yang mati setiap abad di Bimasakti atau 1,9 bintang per tahun.
Memahami tahapan kematian bintang adalah cara para astronom mengumpulkan siklus bintang di angkasa.
Secara umum, siklus kehidupan bintang sebelum akhirnya mati atau meledak dalam supernova, antara lain:
- Lahirnya bintang
- Bintang deret utama
- Bintang raksasa merah
- Bintang katai putih
- Akhir hidup bintang
Nah, itulah informasi terkait jumlah bintang di Bimasakti yang mati setiap tahunnya. Semoga bisa bermanfaat, ya!
Baca Juga: Seberapa Sering Supernova Terjadi di Alam Semesta? Ini Penjelasannya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan bintang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.