Bobo.id - Ketika melihat langit malam yang cerah, kita akan melihat ada banyak bintang yang berkelap-kelip di sana.
Kalau kita melihat di tempat yang minim cahaya buatan, maka kita bisa melihat ribuan bintang sedang berkumpul!
Bayangkan saja, jumlah bintang di Galaksi Bima Sakti ada sekitar 100 hingga 400 miliar. Wah, banyak juga, ya.
Bintang itu sebenarnya sama dengan manusia, mereka juga punya siklus kehidupan. Bagaimana maksudnya, Bo?
Jadi, bintang itu mengalami proses lahir, tumbuh dan berkembang, hingga akhirnya mati atau tak bersinar.
Tapi tentu saja, waktu yang dibutuhkan bintang berbeda dari manusia. Siklus bintang bisa miliaran tahun.
Wah, memangnya apa siklus kehidupan yang dimiliki bintang sebelum ia mati dan tak bersinar lagi, Bo? Simak, yuk!
1. Lahirnya Bintang
Pembentukan bintang di alam semesta ini berawal dari awan, gas, dan debu antar bintang atau nebula.
Atom dari awan ini tarik menarik akibat gaya gravitasi dan membentuk calon bintang atau disebut protobintang.
Protobintang itu kemudian menjadi mengerut, memanas, memijar, dan mulai bersinar terang di alam semesta.
Baca Juga: Apakah Ada Bintang yang Tidak Tergabung di Dalam Galaksi? Ini Faktanya
Dua hal yang penting dalam proses kelahiran bintang, yakni penggabungan nuklir dan juga gravitasi kuat.
2. Bintang Deret Utama
Selama jutaan tahun, protobintang ini menetap dalam keadaan seimbang dan menjadi bintang deret utama.
Waktu lamanya kehidupan bintang di deret utama ini bergantung pada massa yang dimiliki oleh bintang itu.
Bintang dengan massa besar akan terbakar lebih cepat karena suhu tinggi di inti bintang karena gravitasi kuat.
Nah, intang seperti Matahari akan menjalani kehidupan sebagai bintang deret utama selama 10 miliar tahun.
Bintang yang 10 kali lipat lebih besar hanya bisa bertahan sebagai bintang deret utama selama 20 juta tahun
Sementara bintang yang massanya hanya setengah dari Matahari bisa bertahan selama 80-100 miliar tahun. Lama, ya!
3. Bintang Raksasa Merah
Ukuran bintang secara bertahap membesar karena fusi nuklir. Suhunya bisa mencapai 100 juta derajat celcius!
Suhu yang tinggi ini membuat gas di sekeliling inti luar menyebar dan menjadi bintang raksasa merah atau 100 kali Matahari!
Baca Juga: Mengulik Fakta Menarik Sirius, Bintang Paling Terang di Langit Malam
Bintang raksasa merah adalah bintang sekarat atau bintang yang sedang berada di tahap akhir siklus bintang.
4. Bintang Katai Putih
Siklus kehidupan selanjutnya adalah katai putih yakni bintang kecil yang sudah tidak lagi bersinar di alam semesta.
Katai putih adalah tahap evolusi atau siklus kehidupan akhir dari bintang bermassa kecil atau menengah.
Karena energi besar dan suhu tinggi membuat lapisan gas keluar dari inti bintang hingga tersisa intinya saja.
Pada bintang-bintang bermassa kecil seperti Matahari atau yang lebih kecil, ini adalah akhir dari kehidupan bintang.
Bintang-bintang kecil seperti ini kemudian mengecil menjadi seukuran planet Bumi dan disebut katai putih.
Massa materi di bintang katai putih ini biasanya hanya 500 ton. Bintang ini kemudian mendingin dan tak bersinar lagi.
5. Akhir Hidup Bintang
Bintang yang telah berakhir hidupnya akan meledak. Peristiwa meledaknya bintang ini disebut dengan supernova.
Ketika akan meledak, bintang terlihat lebih terang dan kekuatan sinarnya akan bisa jutaan kali lebih kuat dari sebelumnya.
Baca Juga: Padahal Ada Sinar Matahari yang Panas, Mengapa Antariksa Sangat Dingin?
Tanda seperti ini biasanya akan mulai terlihat beberapa minggu atau bulan sebelum bintang mengalami supernova.
Nah, itulah proses atau siklus kehidupan bintang di alam semesta. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Berapa jumlah bintang yang ada di Bima Sakti? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR