Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu membaca atau mencari tahu tentang lukisan gua?
Dahulu, sebelum mengenal tulisan dan bahasa, manusia purba membuat coretan atau lukisan semacam gambar di gua atau tebing.
Manusia purba membuat ini untuk menyampaikan pesan atau catatan peristiwa yang perlu diingat. Manusia saat ini menyebutnya lukisan gua.
Para ilmuwan menemukan lukisan gua yang diperkirakan berusia 51.000 tahun di Indonesia.
Lukisan tersebut kemungkinan akan menjadi seni bercerita tertua di dunia. Kira-kira di mana letaknya, ya?
Yuk, cari tahu faktanya!
Lukisan Gua 51.000 Tahun
Bersumber dari Livescience, seni gua berusia 51.200 tahun ditemukan di Leang Karampuang, Sulawesi.
Karya seni tersebut menggambarkan sosok mirip manusia yang sedang berinteraksi dengan babi hutan berkutil.
Gambar ini disediakan oleh Griffith University dan dibagikan kepada redaksi Livescience.
Gambar unik yang ada di Sulawesi ini mungkin merupakan bukti seni naratif tertua yang pernah ditemukan, menurut peneliti.
Baca Juga: Ada Beragam Organisme Kecil Unik yang Tinggal dalam Tubuh Manusia, Apa Saja?
Beberapa tahun lalu, lukisan gua yang dianggap tertua yaitu panel seni berusia 21.000 tahun di Lascaux Prancis, bergambar manusia berkepala burung sedang menyerang bison.
Pada tahun 2019, para arkeolog menemukan ratusan lukisan di gua-gua karst Maros-Pangkep.
Lukisan tersebut menempati bagian gua dengan lebar 4,5 meter yang menggambarkan sosok manusia sedang berinteraksi dengan babi kutil (Sus celebensis) dan anoa (Bubalus).
Para arkeolog dapat menemukan usia pasti lukisan tersebut dengan menggunakan teknik penanggalan yang modern.
Jadi, yang awalnya diperkirakan sekitar 45.500 tahun menjadi sekitar 4.000 tahun lebih tua dari perkiraan, sehingga usianya sekitar 48.000 tahun.
Lebih mengejutkan lagi, gambar yang hampir sama ditemukan di gua lain di Leang Karampuang, berusia setidaknya 51.200 tahun.
Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature pada Rabu, 3 Juli 2024.
Mengapa Lukisan Gua Bertahan Lama?
Dari informasi di atas, kita bisa tahu bahwa kebanyakan lukisan gua dapat bertahan mencapai puluhan ribu tahun.
Kira-kira bagaimana bisa lukisan berusia ribuan tahun lalu masih bisa terlihat jelas hingga saat ini?
Pada zaman modern seperti sekarang ini, kita bisa menggunakan berbagai alat dan media canggih untuk melukis dan menggambar.
Baca Juga: Tidak Disangka, Perubahan Iklim Sebabkan Perubahan Warna Laut, Kenapa?
Ada banyak sekali jenis kuas, jenis cat air, pewarna, bahkan kita bisa menggunakan gadget untuk membuat karya seni rupa menarik.
Namun, pada zaman purba, manusia hanya bisa menggunakan bahan-bahan seadanya.
Dengan kemampuan otak yang belum sesempurna manusia modern, manusia purba mengolah pemikiran mereka untuk bisa menciptakan sesuatu.
Ternyata, bahan pewarna yang digunakan oleh manusia prasejarah adalah bahan pewarna alami.
Contohnya seperti zat besi atau hematit yang bergabung membentuk pigmen (zat warna) yang disebut oker saat mulai teroksidasi.
Kemudian, pigmen dicampur dengan arang atau tulang yang dibakar, lalu dikentalkan menjadi seperti cat menggunakan lemak hewani atau minyak alami lainnya.
Pewarna seperti besi oksida dan arang juga tidak mudah pudar kecuali jika terpapar api atau bahan kimia.
Di gua batuan kapur, rembesan air hujan yang melalui celah batu juga membantu melapisi lukisan gua dengan membentuk lapisan bikarbonat.
Bikarbonat adalah salah satu jenis senyawa kimia. Ini membuat warna lukisan tetap cerah meski ribuan tahun berlalu.
----
Kuis! |
Apa gambar lukisan gua yang ditemukan di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.