Selalu Pancarkan Sinarnya Setiap Hari, Dari Mana Energi Matahari Berasal?

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 12 Juli 2024 | 17:00 WIB
Asal energi Matahari. (NASA/Unsplash)

Saat gas semakin runtuh, ia akan menjadi lebih padat dan lebih panas. Seiring waktu, bagian intinya mulai terbentuk. 

Itu adalah bayi Matahari atau protobintang. Nah, protobintang itu tak cukup panas untuk membuat hidrogen melebur.

Meski begitu, kompresi gumpalan gas protobintang ini menyebabkan peningkatan suhu secara terus menerus.

Di titik tertentu, saat suhunya sangat panas, ia pun berevolusi menjadi bintang sejati. Yap, ia menjadi Matahari.

Fusi nuklir di intinya membuat Matahari bisa stabil untuk menahan gravitasi yang selalu mencoba meruntuhkannya.

Asal Energi bagi Matahari

Bersumber dari NASA, energi Matahari ini bisa ada karena Matahari terdiri dari banyak sekali hidrogen, teman-teman.

Banyaknya hidrogen itu diikat oleh gravitasi yang sepadan juga. Dengan begitu, ada banyak tekanan di dalamnya.

Dengan tekanan kuat, atom hidrogen di dalam inti Matahari pun saling bertabrakan dan melebur jadi helium.

Seiring waktu, energi ini makin banyak sehingga suhu di inti Matahari pun mencapai 15 juta derajat celcius. Panas, ya!

Energi dari inti itu bergerak keluar dan bergerak maju memancarkan panas yang bisa kita rasakan dari Bumi.

Baca Juga: Mengapa Gerhana Matahari Bergerak dari Barat ke Timur? Ini Penjelasannya