Bobo.id - Kalau berada di dekat kutub utara atau selatan, kita bisa melihat pancaran cahaya indah. Yap, aurora!
Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan dan menari-nari di langit malam pada lapisan ionosfer.
Fenomena ini akan membentuk pita-pita cahaya dengan berbagai warna, seperti hijau, kuning, biru, dan merah.
Di Bumi, aurora terjadi karena partikel bermuatan listrik dari Matahari terus mengalir hasilkan angin Matahari.
Saat angin Matahari mendekati Bumi, ia bertemu dengan medan magnet yang melindungi planet Bumi.
Di sana, partikel angin Matahari bertabrakan dengan oksigen dan nitrogen dan ciptakan warna-warni aurora.
Namun, ternyata tidak hanya di Bumi, fenomena aurora juga bisa terjadi di planet lain, yakni Jupiter, lo.
Fenomena Aurora di Jupiter
Teleskop Antariksa Hubble sempat menangkap kenampakan aurora di atmosfer kutub utara planet Jupiter, lo.
Yap, teman-teman tidak salah baca, kok. Planet Jupiter bisa mengalami aurora seperti yang ada di Bumi.
Mirip dengan yang terjadi di Bumi, aurora di planet Jupiter juga terjadi di area medan magnet planet.
Baca Juga: Bumi Punya Lautan Air, sedang Jupiter Disebut Punya Lautan Gas, Apa Artinya?
Aurora di planet Jupiter terbentuk oleh partikel bermuatan dari Matahari yang menumbuk magnetosfer.
Nah, partikel bermuatan tadi kemudian dialirkan ke medan magnet planet oleh magnetosfer tersebut.
O iya, aurora di Jupiter pertama kali ditemukan oleh wahana antariksa Voyager 1 milik NASA pada 1979.
Kala itu, Voyager 1 berada di dekat Jupiter. Dengan kemampuannya, Voyager 1 berhasil mempelajari aurora.
Untuk mengetahui perubahan aurora di Jupiter, Teleskop Hubble mengamati Jupiter tiap hari selama sebulan.
Aurora di Jupiter diketahui mencakup area yang sangat luas dan ratusan kali lebih energik dari Bumi.
Tampilan aurora mencolok karena medan magnet Jupiter sendiri 20.000 kali lebih kuat dari Bumi. Wow!
Bahkan, bersumber dari Info Astronomy, fenomena aurora yang terjadi di planet Jupiter tak pernah berhenti.
Meski begitu, masih diperlukan pengamatan lebih lanjut di planet Jupiter dengan Hubble dan wahana Juno.
Tujuannya, untuk memahami bagaimana Matahari dan sumber energi lain memengaruhi aurora di sana.
Syarat Planet Alami Aurora
Baca Juga: Penemuan Baru, Aurora Bisa Bantu Perkirakan Cuaca Antariksa, Bagaimana?
Bumi memang spesial karena bisa ditinggali manusia. Namun, terkait aurora, Bumi tidak sespesial itu, lo.
Bumi memang memenuhi syarat sebagai planet dengan aurora. Namun, planet lain juga memenuhi syarat.
Di Bumi, aurora bisa terjadi karena Bumi memiliki medan magnet kuat dan ada interaksi antar partikel.
Artinya, saat sebuah planet punya atmosfer dan medan magnet yang besar, maka planet itu bisa alami aurora.
Ini karena penyebab aurora bisa terjadi di Bumi karena Bumi memiliki medan magnet yang kuat.
Tampilan atmosfer serupa aurora telah diamati di semua planet, kecuali Merkurius karena dekat Matahari.
Misalnya, aurora di planet Mars disebabkan oleh interaksi antara angin Matahari dan medan magnet lokal.
Aurora di Mars bisa terjadi di garis lintang yang lebih rendah, terkadang sejauh 30 derajat ke selatan.
Di planet Saturnus juga ada aurora yang disebabkan oleh interaksi antara partikel bermuatan dan atmosfer planet.
Bahkan, aurora juga terjadi di Bulan Jupiter, Io. Sebab, ada interaksi atmosfer Io dengan medan magnet Jupiter.
Nah, itulah penjelasan mengapa aurora bisa terbentuk di planet Jupiter. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Jaraknya 714 Juta Kilometer dari Bumi, Berapa Lama Perjalanan ke Jupiter?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan aurora? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.