Kaidah Kebahasaan Teks Berita Beserta Contoh, Materi Bahasa Indonesia

By Fransiska Viola Gina, Kamis, 12 September 2024 | 10:00 WIB
Kaidah kebahasaan dalam teks berita. (storyset)

Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia kelas 8 SMP, kita akan belajar tentang kaidah kebahasaan dalam teks berita.

Setiap harinya, kita dihadapkan dengan berbagai peristiwa yang terjadi di tanah air (Indonesia) atau mancanegara.

Untuk mendapatkan informasi peristiwa baik di dalam atau luar negeri, umumnya kita membaca teks berita. Apa itu?

Teks berita adalah teks yang menyampaikan kabar atau informasi tentang peristiwa faktual dan aktual ke masyarakat.

Faktual artinya sesuai fakta dan tidak mengada-ada, sedangkan aktual memiliki arti hangat atau baru saja terjadi.

Hal ini biasanya didukung dengan adanya keterangan dari orang-orang yang terlibat atau foto di lokasi kejadian.

Dengan sebuah teks berita, kita bisa mengetahui peristiwa apa saja yang sedang terjadi di berbagai tempat.

Dalam menyusun teks berita, kita harus menggunakan rumus 5W + 1H yang merupakan pertanyaan dasar. 

Selain memahami rumus itu, kita juga harus paham kaidah kebahasaan dalam teks berita. Simak, yuk!

Kaidah Kebahasaan dalam Teks Berita

Perlu diketahui, teks berita memiliki kaidah kebahasaan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan jenis teks lain.

Untuk menulis teks berita dengan baik, berikut ini ada beberapa kaidah kebahasaan yang perlu dipatuhi, yakni:

Baca Juga: Mengenal Teks Berita Melalui Struktur dan Kaidah Kebahasaannya, Materi Bahasa Indonesia

Berikut ini penjelasannya:

1. Menggunakan Bahasa Baku

Dalam teks lain seperti artikel opini, kita bisa menggunakan bahasa non formal. Nah, ini tidak berlaku dalam teks berita.

Dalam teks berita, bahasa yang digunakan harus bahasa standar atau bahasa yang baku. Wah, memang kenapa, Bo?

Fungsi penggunaan bahasa baku adalah agar teks berita bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat di Indonesia.

Bahasa standar atau baku ini memiliki sifat yang universal sehingga cocok untuk semua kalangan pembaca.

Contohnya: Untuk mendapat tiket Nataru di stasiun, calon penumpang harus mengantre di loket satu.

2. Menggunakan Kalimat Langsung

Dalam teks berita, kita sering melihat ada beberapa kalimat langsung yang digunakan untuk mengutip pernyataan.

Pernyataan itu bisa didapat dari narasumber, seperti ilmuwan, politisi, pejabat, saksi peristiwa, dan lainnya.

Kalimat langsung adalah kalimat yang dituturkan oleh seseorang tanpa mengubah suatu kata atau kalimat.

Cara mengutip kalimat adalah dengan memberikan dua tanda petik ganda ("...") dan diikuti keterangan pernyataan.

Baca Juga: Penjelasan Teks Berita, dari Pengertian, Tujuan, Ciri, dan Syaratnya

Contohnya: "Bencana tanah longsor yang terjadi di desa X tidak memakan korban jiwa," tutur kepala BNPB.

3. Menggunakan Konjungsi Temporal

Dalam menulis sebuah teks berita, kita juga harus menggunakan konjungsi temporal. Apa itu konjungsi temporal?

Konjungsi temporal ini sering disebut sebagai konjungsi yang memiliki hubungan dengan waktu, teman-teman. 

Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menyatakan urutan waktu pada peristiwa yang berbeda.

Contoh kata yang termasuk konjungsi temporal, yakni "kemudian", "sejak", "setelah", hingga "akhirnya".

Contohnya: Dua hari setelah letusan Gunung Merapi, para pengungsi mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing.

4. Ada Keterangan Waktu dan Tempat

Dalam sebuah teks berita, informasi terkait waktu dan tempat menjadi salah satu unsur yang paling penting, nih.

Sebab, dalam rumus 5W + 1H pun terdapat when sebagai keterangan waktu dan where sebagai keterangan tempat.

Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat itu harus disampaikan secara jelas dalam sebuah teks berita.

Contohnya: Peristiwa gempa bumi pada dini hari (8/10) itu menimbulkan dampak hebat di Kab. Gunung Kidul.

5. Menggunakan Kata Kerja Mental

Bersumber dari Gramedia.com, dalam sebuah teks berita, penggunaan kata kerja mental juga diperlukan. Apa itu?

Baca Juga: Struktur Teks Berita Beserta Contoh Penyusunannya, Materi Bahasa Indonesia

Kata kerja mental adalah sebuah kata kerja yang memberi respons atau sikap seseorang pada suatu tindakan.

Kata kerja mental meliputi menyaksikan, menduga, merasa, berpikir, beranggapan, berpendapat, dan lainnya.

Jenis kata kerja ini biasa disebut sebagai kata kerja tingkah laku karena menggambarkan suatu perilaku.

Kata kerja mental ini tidak bisa berdiri sendiri karena harus ada subjek, objek, serta predikat sebagai kejadian.

Contohnya: Pihak kepolisian menduga ada sejumlah hal yang janggal terkait peristiwa pencurian kemarin malam. 

Nah, itulah penjelasan tentang kaidah kebahasaan dalam teks berita. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu, ya.

(Editor: Heni Widiastuti)

----

Kuis!

Apa yang dimaksud dengan teks berita?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.