Dengan kapasitas seperti itu, bisa dibayangkan ya betapa beratnya kereta api daripada kendaraan darat yang lainnya.
Jika dijumlahkan, maka berat kereta yang bergerak bisa mencapai 6.000 ton sehingga perlu energi besar untuk berhenti.
Semakin berat dan panjang rangkaian kereta api, maka jarak yang dibutuhkan untuk berhenti pun semakin panjang.
Selain itu, hal selanjutnya yang jadi alasan kereta api tidak bisa berhenti mendadak adalah sistem pengereman.
Yap, sistem pengereman pada kereta api ini berbeda dengan sistem pengereman yang ada di mobil, misalnya.
Ketika kereta bergerak, kereta menghasilkan energi kinetik yang besar. Energi ini harus diubah agar kereta berhenti.
Pada sistem pengereman kereta, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan laju kereta api.
Pertama, pengereman balok. Ada balok di roda sehingga menghasilkan panas untuk memperlambat laju kereta.
Kedua, rem udara. Nantinya udara didistribusikan melalui pipa kecil sepanjang roda dan membuat kereta berhenti.
Meskipun kini kereta sudah banyak dilengkapi dengan rem darurat, kereta tetap tidak bisa berhenti mendadak.
Sebab, rem darurat hanya menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara untuk memperlambat laju kereta.
Baca Juga: Menemukan Kata Baru dari Teks Bacaan 'Perjalanan dengan Kereta', Materi Kelas 3 SD