Bobo.id - Apakah teman-teman tahu ada berapa jumlah planet yang ada di tata surya kita? Yap, ada delapan planet!
Delapan planet tata surya itu meliputi Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, hingga Neptunus.
Nah, ke-delapan planet itu terbagi menjadi dua kategori, yakni planet dalam dan planet luar. Apa bedanya, Bo?
Planet dalam adalah 4 planet yang paling dekat dengan Matahari, yakni Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Planet luar adalah 4 planet yang laing jauh dari Matahari, yakni Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Planet dalam dan planet luar itu dibatasi oleh sabuk asteroid. Yap, ada jutaan asteroid yang memisahkan keduanya.
Uniknya, baik planet dalam maupun planet luar memiliki ciri khas sendiri. Ini terkait unsur-unsur planet itu.
Planet Dalam Adalah Planet Berbatu
Tahukah teman-teman? Ternyata, keempat planet dalam itu sering disebut dengan planet yang berbatu, lo.
Jadi, planet-planet di tata surya ini terbentuk dari cakram debu dan gas yang sama yang membentuk Matahari.
Cakram ini sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Ada juga unsur lainnya, tetapi jumlahnya sedikit.
Baca Juga: Contoh Litosfer dan Hidrosfer di Permukaan Bumi, Materi Kelas 5 SD
Ketika Matahari terbentuk, cakram gas dan debu berputar mengelilingi Matahari dan lambat laun menggumpal.
Jutaan tahun kemudian, banyak gumpalan yang berubah jadi bongkahan yang dikenal sebagai planetesimal, nih.
Planetesimal pun berubah lagi menjadi apa yang disebut sebagai protoplanet atau bisa disebut sebagai bayi planet.
Perlu diketahui, protoplanet itu jaraknya sudah berbeda. Ada yang dekat hingga jauh dari Matahari kita, nih.
Yang berada di dekat Matahari, suhunya bisa sampai 1.700 derajat dan yang jauh suhunya -223 derajat!
Hal ini membuat hanya zat dengan titik leleh yang sangat tinggi yang akan tetap padat di tata surya bagian dalam.
Zat lain yang memiliki titik leleh rendah menguap. Itulah mengapa tata surya bagian dalam terdiri dari batuan.
Planet Berbatu dekat dengan Matahari
Bayangkan tata surya kita seperti sebuah oven raksasa. Matahari adalah sumber panas yang sangat besar, lo.
Saat tata surya kita masih terbentuk, panas dari Matahari ini sangat kuat hingga bikin zat ringan menguap.
Bersumber dari Info Astronomy, zat ringan sepert gas dan es itu terdorong ke bagian luar tata surya, teman-teman.
Baca Juga: Planet Saturnus Sedang Dijauhi oleh Bulan Terbesarnya, Apa Alasannya?
Sementara itu, zat-zat yang lebih berat seperti batu dan logam tidak mudah menguap, meskipun suhunya panas.
Akhirnya planet berbatu itu terletak dekat dengan Matahari karena gravitasinya bisa menarik batu yang berat.
O iya, planet berbatu atau planet terestrial atau planet telurik, sebagian besar terdiri dari batuan, silikat, dan logam.
Apakah Semua Tata Surya Punya Planet Berbatu?
Di alam semesta yang luas ini, tidak mungkin hanya ada satu tata surya. Pasti ada banyak tata surya lain.
Pertanyaannya, apakah semua tata surya yang ada di alam semesta ini mempunyai planet berbatu yang sama?
Bersumber dari Science ABC, ternyata tidak semua tata surya mempunyai planet berbatu ini, teman-teman.
Para ilmuwan telah menemukan banyak tata surya yang hanya terdiri dari planet-planet gas yang besar.
Disebutkan pula bahwa planet-planet gas itu justru adalah planet yang paling dekat dengan bintang induknya.
Bahkan, ada beberapa di antara planet gas itu yang lebih masif daripada raksasa gas yang ada di tata surya kita.
Nah, itulah alasan mengapa planet berbatu letaknya lebih dekat dengan Matahari. Semoga bisa bermanfaat, ya!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa perbedaan planet dalam dan planet luar? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.