Bobo.id - Apakah teman-teman tahu ada berapa planet yang ada di tata surya? Yap, ada delapan planet di tata surya!
Planet di tata surya itu terbagi menjadi dua bagian berdasarkan kedudukan asteroid, yakni planet dalam dan planet luar.
Planet dalam adalah planet yang berada di antara Matahari dan sabuk asteroid, yakni Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Nah, planet luar adalah planet yang berada di luar sabuk asteroid, yakni Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Jika diperhatikan lagi, keempat planet luar itu memiliki cincin semuanya. Sementara itu, planet dalam tidak punya.
Hmm, kira-kira kenapa ada beberapa planet di tata surya yang memiliki cincin, ya? Cari tahu bersama, yuk!
Cincin Hanya Dimiliki oleh Planet Gas
Hingga saat ini, para ilmuwan belum sepenuhnya yakin bagaimana sistem cincin ini terbentuk di suatu planet.
Bersumber dari Kompas.com, cincin planet bisa terbentuk dari sisa material dari pembentukan suatu planet.
Tak hanya itu, cincin planet juga bisa terbentuk dari sisa bulan yang hancur akibat benturan dan gravitasi planet.
Yang jelas, hanya planet gas raksasa yang punya cincin. Namun, alasannya belum diketahui pasti hingga kini.
Baca Juga: Mengulik Julukan Tiap Planet di Tata Surya, Ada yang Terbesar dan si Pemilik Cincin
Ini mungkin berkaitan dengan proses sama yang mengakibatkan planet gas hanya ada di tata surya bagian luar.
Yap, karena planet dalam termasuk planet berbatu, maka planet dalam tidak memiliki cincin seperti planet luar.
Diperkirakan, energi yang dilepaskan oleh Matahari membuat keluarnya gas ringan di bagian dalam tata surya.
Hal ini berakibat pada unsur-unsur lebih berat yang kemudian membentuk planet berbatu di bagian dalam.
Tidak hanya itu, proses ini juga tampaknya mempermudah planet-planet bagian luar untuk membentuk Bulan, lo.
Kombinasi Gravitasi dan Keberadaan Material
Tak hanya dipengaruhi oleh gas, ternyata terbentuknya cincin planet juga dipengaruhi gravitasi dan keberadaan material.
Planet luar memiliki gaya gravitasi besar, material mudah menguap, dan pengangkutan material oleh banyak Bulan.
Ketiga hal ini lah yang menjadikan planet luar jauh lebih mungkin membentuk dan mempertahankan cincin.
O iya, ada yang menyatakan kalau cincin planet terbentuk di saat yang sama dengan terbentuknya planet gas itu.
Beberapa partikel yang menyusun planet itu berada terlalu jauh dari inti planet dan tak bisa menempel karena gravitasi.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Bukan Hanya Saturnus Saja yang Bercincin, Apa Saja Planet Lainnya?
Kondisi ini menyebabkan partikel itu tetap berada di sekitar orbit planet gas hingga membentuk sistem cincin.
Sementara itu, ada kemungkinan juga. jarak planet dari matahari mempengaruhi keberadaan cincin planet.
Planet yang dekat Matahari tidak bisa mempertahankan cincin karena panas Matahari akan menguapkan material penyusun cincin.
Cincin Saturnus yang Sangat Jelas
Dari antara planet yang memiliki cincin, Saturnus menjadi satu-satunya planet dengan cincin yang paling jelas. Kenapa?
Diketahui, ternyata kondisi ini dipengaruhi oleh dua hal, yakni komposisi cincin serta ukuran dan jumlah cincin.
Cincin planet Saturnus sebagian besar terdiri dari es. Hal ini membuat cincin terlihat terang saat terkena sinar Matahari.
Partikel seperti debu kurang reflektif dibandingkan es, sehingga cincinnya tidak terlihat se terang cincin Saturnus.
Selain itu, Saturnus juga memiliki sistem cincin yang kompleks, sedangkan planet lain struktur cincinnya sederhana.
Yap, sedikitnya partikel penyusun cincin planet itu membuat cincin planet lain tak sejelas cincin milik Saturnus.
Nah, itulah alasan mengapa beberapa planet di tata surya memiliki cincin dan yang lainnya tidak. Semoga bermanfaat!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa saja planet di tata surya yang memiliki cincin? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR