Bobo.id - Ada berita terbaru dari dunia astronomi tentang penemuan objek di angkasa.
Bersumber dari space.com (19/9/2024), sekelompok objek baru yang mengorbit Matahari di luar Sabuk Kuiper, telah terlihat oleh Teleskop Subaru.
Fumi Yoshida dari University of Occupational and Environmental Health Sciences and the Planetary Exploration Research Center, Chiba Institute of Technology menyatakan bahwa jika objek tersebut sudah dikonfirmasi, maka akan menjadi penemuan besar.
Lalu, apa yang ditemukan oleh Teleskop Subaru tersebut?
Yuk, cari tahu!
Penemuan Terbaru
Teleskop Subaru merupakan teleskop setinggi 8 meter di atas Mauna Kea di Hawaii, yang bekerja sama dengan pesawat antariksa New Horizons sejak diluncurkan pada tahun 2006.
Sejak diterbangkan, pesawat New Horizons telah melakukan terobosan besar yaitu menelusuri Sabuk Kuiper.
Ketika Subaru mulai mencari objek Sabuk Kuiper pada tahun 2004, teleskop ini pernah mengalami masalah.
Pada saat itu, Pluto dan wilayah terluar Tata Surya yang dituju oleh pesawat New Horizons berada di konstelasi Sagitarius.
Konstelasi Sagitarius ini memiliki pusat yang padat dengan Bimasakti sebagai latar belakangnya.
Baca Juga: Dikenal sebagai Gunung Tertinggi di Tata Surya, Apakah Olympus Mons Aktif?
Artinya, sulit bagi New Horizons untuk memilih pengamatan terhadap suatu objek di Sabuk Kuiper.
Pada saat pertama kali beroperasi, Subaru hanya berhasil mengidentifikasi 24 objek Sabuk Kuiper, yang terlalu jauh untuk dijangkau New Horizons.
Namun kini, Pluto dan bagian tersebut telah berpindah ke wilayah langit malam yang lebih jarang terdapat bintang.
Dengan teknologi Hyper Suprime-Cam (HSC), teleskop Subaru menemukan 239 objek Sabuk Kuiper sejak tahun 2020.
Beberapa di antara objek tersebut, sekitar 11 objek berada di luar Sabuk Kuiper.
Objek-objek tersebut tampaknya berjarak sekitar 55-70 AU, yang kemungkinan akan dianggap sebagai Sabuk Kuiper kedua.
Sabuk Kuiper kedua ini berjarak sekitar 13,5 miliar kilometer dari Matahari.
Mengenal Sabuk Kuiper
Bersumber dari NASA, Sabuk Kuiper adalah wilayah atau area dari benda es yang membentang melampaui orbit Neptunus.
Ada objek paling terkenal yang letaknya di Sabuk Kuiper, yaitu planet kerdil Pluto.
Sabuk Kuiper memiliki kemiripan dengan Sabuk Asteroid, karena sama-sama merupakan wilayah sisa dari sejarah awal Tata Surya.
Baca Juga: Komet Tsuchinshan-ATLAS Akan Mendekati Matahari, Bisakah Terlihat Jelas?
Sabuk ini juga dibentuk oleh sebuah planet raksasa, namun bentuknya berupa piringan tebal, bukan sabuk tipis.
Selain itu, Sabuk Kuiper juga berhubungan dengan Awan Oort, karena dianggap sebagai sumber berasalnya komet.
Di Awan Oort, komet terbentuk dari bongkahan es, gas, dan debu. Material pembentuknya ini mirip dengan materi pembentuk planet.
Faktanya, pemberian nama Sabuk Kuiper diambil dari nama ilmuwan, Gerard Kuiper.
Pada tahun 1951, Gerard Kuiper mempunyai gagasan bahwa sabuk benda es mungkin ada di luar Neptunus, tepatnya ketika tata surya terbentuk.
Namun, pada saat itu belum ada yang bisa melihat sabuk yang dimaksud Gerard, karena sulit mengalami komet kecil saat melewati Neptunus.
Maka dari itu, pernyataan Gerard hanyalah prediksi. Bertahun-tahun berikutnya, prediksi itu berhasil dibuktikan.
Di Sabuk Kuiper ini, ada bongkahan batu dan es, komet, dan Pluto. Ada juga dua objek ruang angkasa selain Pluto di Sabuk Kuiper, namanya Eris dan Haumea.
----
Kuis! |
Di mana orbit teleskop Subaru? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR