Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu pernah mendengar atau membaca tentang Sabuk Kuiper?
Dalam pelajaran sains di sekolah, kita sudah pernah mempelajari tentang Sabuk Asteroid, namun jarang mengenal banyak tentang Sabuk Kuiper.
Sebagai pengingat, Sabuk Asteroid adalah kumpulan asteroid yang letaknya ada di antara orbit planet Mars dan Jupiter.
Ini tentu berbeda dengan Sabuk Kuiper, karena adanya perbedaan letak dan fungsi.
Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman mengenal tentang Sabuk Kuiper, fungsi, serta fakta uniknya.
Yuk, simak bersama!
Apa itu Sabuk Kuiper?
Bersumber dari NASA, Sabuk Kuiper adalah wilayah atau area dari benda es yang membentang melampaui orbit Neptunus.
Ada objek paling terkenal yang letaknya di Sabuk Kuiper, yaitu planet kerdil Pluto.
Sabuk Kuiper memiliki kemiripan dengan Sabuk Asteroid, karena sama-sama merupakan wilayah sisa dari sejarah awal Tata Surya.
Sabuk ini juga dibentuk oleh sebuah planet raksasa, namun bentuknya berupa piringan tebal, bukan sabuk tipis.
Baca Juga: Padahal Tidak Bisa Hasilkan Cahaya, Kenapa Komet Bisa Tampak Bersinar?
Selain itu, Sabuk Kuiper juga berhubungan dengan Awan Oort, karena dianggap sebagai sumber berasalnya komet.
Di Awan Oort, komet terbentuk dari bongkahan es, gas, dan debu. Material pembentuknya ini mirip dengan materi pembentuk planet.
Kenapa Namanya Kuiper?
Sabuk asteroid disebut demikian karena menjadi tempat berkumpulnya asteroid. Lantas, apa artinya Kuiper?
Faktanya, pemberian nama Sabuk Kuiper diambil dari nama ilmuwan, Gerard Kuiper.
Pada tahun 1951, Gerard Kuiper mempunyai gagasan bahwa sabuk benda es mungkin ada di luar Neptunus, tepatnya ketika tata surya terbentuk.
Namun, pada saat itu belum ada yang bisa melihat sabuk yang dimaksud Gerard, karena sulit mengalami komet kecil saat melewati Neptunus.
Maka dari itu, pernyataan Gerard hanyalah prediksi. Bertahun-tahun berikutnya, prediksi itu berhasil dibuktikan.
Di Sabuk Kuiper ini, ada bongkahan batu dan es, komet, dan Pluto. Ada juga dua objek ruang angkasa selain Pluto di Sabuk Kuiper, namanya Eris dan Haumea.
Mengenal Eris dan Haumea
Eris adalah benda langit yang berada di Sabuk Kuiper, ukurannya lebih kecil daripada Pluto.
Baca Juga: Jumlahnya Miliaran, Apa Saja Bentuk Galaksi yang Ada di Alam Semesta?
Dengan jarak yang sangat jauh, Eris membutuhkan sekitar 557 tahun untuk dapat menyelesaikan perjalanannya dalam mengorbit Matahari.
Eris pertama kali ditemukan pada 5 Januari 2005. Namanya diambil dari nama dewi perselisihan Yunani.
Sedangkan Haumea adalah benda langit dengan bentuk seperti bola football Amerika yang panjangnya sekitar 1.931 kilometer.
Sama seperti benda langit lainnya, Haumea juga mengalami rotasi. Pada saat berotasi, Haumea dapat mengalami tabrakan dengan benda di sekitarnya.
Ketika tabrakan tersebut terjadi, akan ada ledakan bongkahan es besar yang menyebabkan Haumea berputar.
----
Kuis! |
Apa perbedaan Sabuk Kuiper dan Sabuk Asteroid? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | NASA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR