Gurun Pasir Sahara Terendam Banjir Setelah 50 Tahun, Apa Penyebabnya?

By Fransiska Viola Gina, Senin, 14 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Gurun Sahara banjir setelah diguyur hujan deras. (AP News via Kompas.com)

Kalau pun ada hujan yang turun di wilayah Gurun Sahara, maka itu akan terjadi antara bulan Desember hingga Maret.

Memasuki bulan Maret ke September, temperatur mulai naik hingga mencapai 50 derajat celcius di siang hari.

Saking panasnya, ketika hujan turun, air akan langsung terserap oleh pasir dan bikin kondisi gurun jadi kering lagi.

Warga Sempat Kesulitan Air

Karena cuacanya yang sangat panas, selama kurang lebih enam tahun, warga di sana sempat mengalami kekeringan.

Kekeringan adalah kondisi ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan, baik itu untuk hidup, pertanian, dan lainnya.

Diketahui, kekeringan ini menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian warga yang tinggal di Maroko Tenggara, lo.

Bahkan, para petani dengan terpaksa harus meninggalkan ladang mereka dan membatasi pemakaian airnya. 

Namun, kesulitan ini sedikit teratasi berkat perubahan curah hujan yang terjadi pada akhir musim panas 2024, nih.

Sebab, curah hujan tinggi ini membuat akuifer air tanah di bawah gurun terisi dan bisa untuk pasokan air warga di sana.

Meski begitu, masih belum jelas seberapa berdampak hujan deras tahun ini bisa bantu mengurangi kekeringan yang ada.

Baca Juga: Selain Gurun Sahara, Inilah Daftar Gurun Panas di Bumi yang Perlu Kamu Tahu