Ada Komet yang Jadi Lebih Terang Setelah Alami Letusan, Apa Penyebabnya?

By Fransiska Viola Gina, Sabtu, 9 November 2024 | 18:00 WIB
Komet 29P mengalami letusan terbesarnya. (NASA/Spitzer via Live Science)

Mengapa Komet Kriovulkanik Meletus?

Bersumber dari Live Science, kebanyakan komet kriovulkanik mengorbit Matahari pada orbit yang sangat elips.

Orbit ini membawanya ke daerah terluar tata surya selama beberapa dekade, abad, atau bahkan ribuan tahun, lo.

Hanya ketika mereka melaju ke tata surya bagian dalam, mereka mulai meledak sebelum terlempar lagi ke luar.

Namun, komet 29P ini mengorbit sekali setiap 15 tahun dan memiliki orbit melingkar dengan jarak yang sama.

Ini artinya, jumlah radiasi Matahari yang diserap oleh komet 29P sebagian besar tetap atau konstan, teman-teman.

Akibatnya, komet itu akan meletus secara teratur dan merata. Namun, pengamatan terakhir tak menunjukkan hal ini.

Para astronom menyebutkan bahwa pasti ada suatu hal misterius yang membuat waktu meletusya tak diketahui.

Karena 29P ini tak pernah mendekati Matahari, ia juga tidak pernah menumbuhkan ekor seperti komet lainnya.

Yap, komet 29P tidak punya ekor karena sebagian intinya tak mungkin meleleh menjadi gas dan debu karena Matahari.

Nah, itulah penjelasan tentang komet yang jadi lebih terang setelah alami letusan. Semoga bisa bermanfaat, ya!

Baca Juga: Ada Komet Terang yang Berpotensi Muncul Akhir Oktober 2024, Apa Namanya?